Ambon (Antara Maluku) - Para dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Jurusan Agribisnis Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggelar penyuluhan dan pelatihan pembudidayaan tanaman sayuran organik kepada kelompok petani sayur di Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu.

Para dosen yang tergabung dalam tim Iptek bagi Masyarakat (IbM) bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) Unpatti menggelar kegiatan tersebut di pelataran rumah Nasarudin Bin Tahir, petani setempat yang telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman sayuran organik sejak tahun 2010.

Bermacam-macam materi penyuluhan dan pelatihan mengenai proses pembudidayaan sayuran organik yang diberikan oleh tim IbM yang terdiri dari Natelda R. Timisela, Ester D. Leatemia, M. Lawalata, Elizabeth Kaya, Febby J. Polnaya, R. Breemer, dan S. H. Noya kepada para petani yang sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga.

Penyuluhan tersebut dimulai dengan manfaat pertanian organik dan bagaimana prosesnya, kemudian pengembangan pestisida dan pupuk yang aman, seperti pestisida nabati yang berasal dari tanaman untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan, dan juga penggunaan ela sagu, hingga pengemasan dan pelabelannya untuk pemasaran.

Ketua IbM Natelda R. Timisela dalam kesempatan itu mengatakan, pengembangan pertanian harus dimulai dari hulu ke hilir, oleh karenanya budidaya tanaman sayuran organik, tidak hanya mengutamakan penggunaan pupuk organik, tapi dimulai dengan pengolahan lahan yang tepat guna.

Karena menurut dia, tidak hanya agar tanaman dapat bertumbuh dengan baik dan aman untuk dikonsumsi masyarakat, bahkan meski masih dalam kondisi masih mentah, tapi dengan begitu juga proses pengawasan pertumbuhan tanaman akan lebih mudah dilakukan.

"Ini kerja sama dengan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Berbicara mengenai pertanian itu tidak hanya hasilnya seperti apa, tapi dimulai dengan pengolahan tanah atau lahannya, benihnya, pupuk yang digunakan, pascapanen, panen, hingga pengemasan untuk pemasaran untuk meningkatkan perekonomian para petani itu sendiri," katanya.

Dia mengatakan, pengembangan tanaman sayuran organik telah menjadi perhatian Faperta Unpatti sejak tahun 2010 yang dimulai dengan menjalin kerja sama dengan Darwin University untuk mengembangkan teknologi biosecurity, dan menjadikan Dusun Telaga Kodok sebagai proyek percontohan.

Sejak itu, tim dosen dari Faperta Unpatti rutin mengamati proses pengembangannya, dan kini hasil dari proyek percontohan berupa tanaman sayuran organik tersebut telah dipasarkan secara rutin di salah satu swalayan di Kota Ambon.

"Pak Nasarudin adalah petani yang berhasil dalam pengembangan budidaya tanaman organik, kami memberikan penyuluhan dan rutin mengawasi proses pertumbuhan tanaman sayurnya, ini bukti dari keberhasilan proyek pengembangan biosecurity yang kami lakukan pada 2010," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015