Jayapura (Antara Maluku) - Legislator dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Emus Gwijangge meminta aparat TNI dan Polri mengutamakan pendekatan persuasif terhadap kelompok tertentu yang masih berbeda paham dengan pemerintah.

"Jika aparat kemanan (TNI dan Polri) menganggap itu sudah berlebihan,  maka perlu pendekatan persuasif terlebih dahulu, jangan asal main tangkap saja," kata Emus Gwijangge, di Kota Jayapura, Kamis.

Pernyataan ini disampaikan Emus, ketika menanggapi isu kekinian tentang perayaan HUT Kemerdekaan tiap 1 Juli oleh kelompok-kelompok tertentu di Papua.

"Silahkan jika ada masyarakat yang ingin memperingati, tapi harus tertib dan jangan menggangu masyarakat lain yang mempunyai hak yang sama," katanya.

Menurut dia, kalau hanya dirayakan dengan ibadah atau hal positif lainnya dan tidak mengganggu ketertiban umum, hal itu patut dihargai.

"Intinya jangan mengganggu hak-hak masyarakat lain, sebab mereka juga harus dihargai, karena biar bagaimanapun Papua masih dalam bingkai NKRI," katanya.

Jika timbul aksi yang berlebihan dari kelompok-kelompok yang masih beda paham itu, kata Emus, bisa saja aparat keamanan bertindak tegas.

Untuk itu, dirinya selaku wakil rakyat mengimbau agar perayaan 1 Juli tidak berlebihan dan aparat keamanan bisa bertindak bijak dan arif, kalau bisa merangkul.

"Jadi aparat keamanan jangan pikir 1 Juli itu adalah hal tabu. Kalau ada pihak yang menilai itu HUT OPM, tapi selama tak mengganggu tak perlu dipemasalahkan, karena setiap orang kan punya hak berpendapat di muka umum," kata Emus Gwijangge.

Secara terpisah, Komandan Kodim 1701/Jayapura Letkol Inf Yoyo Pranowo mengatakan pihaknya siap merangkul semua pihak yang masih beda paham dengan sejumlah kegiatan positif, seperti Kebaktian Kebangunan Rohani di Keerom atau di Jayapura.

Termasuk berkodinasi dengan jajaran Polres Jayapura Kota, Polres Keerom dan Polres Jayapura.

"Kodim 1701/Jayapura siap membantu Polisi khususnya Polres Jayapura Kota dan Polres Keerom untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Keerom dan sekitarnya tepat menjelang 1 Juli mendatang," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015