Ruas jalan di kawasan Taduma dan Togafo di Kota Ternate, Maluku Utara, dibuka setelah dilakukan pembersihan menggunakan alat berat karena tertimbun material lumpur longsor sejak Jumat (19/9) petang.

Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman saat meninjau ke lokasi longsor di Ternate, Sabtu, mengatakan bahwa kehadirannya di lokasi untuk memastikan penanganan berjalan lancar setelah terjadi longsor.

Tauhid menjelaskan longsor yang menutupi jalan nasional yang berada di perbatasan antara Kelurahan Taduma, Kecamatan Pulau Ternate dengan Kelurahan Togafo, Kecamatan Ternate Barat itu, karena pada Jumat siang ketika wilayah Kota Ternate diguyur hujan deras, sehingga menyebabkan banjir kiriman air dari Gunung Api Gamalama.

"Longsor terjadi pada Jumat petang, akibat banjir yang keluar dari aliran kali hulu dari Gunung Gamalama dengan membawa material lumpur berupa tanah, batu dan batang kayu, sehingga menutupi badan jalan," ujar Wali Kota Ternate.

Saat ini, kata Wali Kota, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara melakukan pembersihan dengan menyerahkan satu unit alat berat untuk mengangkut material lumpur longsor berserakan di badan jalan.

"Sudah dibersihkan lumpur baik pihak BPJN Maluku Utara serta dari Dinas Pemadam Kota Ternate, sehingga akses jalan dibuka untuk kendaraan roda dua maupun roda empat,"ungkap Wali Kota Ternate.

Ia juga meminta agar penanganan dampak longsor  segera diselesaikan, sehingga saat terjadi hujan tidak ada lagi banjir yang membawa material lumpur masuk ke badan jalan.

"Selain pembersihan badan jalan juga akan melakukan normalisasi kali yang diduga penyebab terjadi banjir kemarin itu, termasuk saya memerintahkan pihak BPBD setempat untuk menelusuri aliran kali di hulu Gunung Api Gamalama," kata M. Tauhid Soleman.

Sementara itu, Kepala BPJN Maluku Utara, Navi A Umasangadji menyampaikan pihaknya tidak hanya fokus pembersihan material lumpur yang berada di badan jalan, melainkan akan memeriksa kondisi jembatan aliran kali yang diduga penyebab banjir itu.

"Kita berkoordinasi dengan pihak BWS, untuk membantu dengan melakukan normalisasi aliran kali yang terlihat banyak material longsor itu, sehingga aliran air tidak lagi masuk ke badan jalan," katanya.

 

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025