Ternate (Antara Maluku) - Sebanyak 1.739 dari 3.196 guru yang ada di Kota Ternate, Maluku Utara belum meraih sertifikasi sehingga terancam menjadi staf biasa.

"Mereka yang belum sertifikasi terdiri dari guru SD sebanyak 782 orang, guru SMP 275, guru SMA 395, dan guru SMK 182 orang," kata Kepala bidang Penjamin Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate, Mahmud J. Abdurrahman, di Ternate, Jumat.

Ia mengutip pernyataan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Supranata bahwa guru yang belum tersertifikasi, sesuai ketentuan UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, akan dijadikan staf.

Karena itu, Disdik Kota Ternate menginginkan agar sertifikasi bagi 1.739 guru itu bisa selesai tahun ini.

Ia mengakui, guru yang belum memenuhi syarat untuk disertifikasi di Kota Ternate, terutama pengajar di tingkat SD yang belum S1, menjadi kendala.

"Untuk Kota Terate, banyak guru yang belum tersertifikasi terutama guru SD karena belum memenuhi syarat berpendidikan minimal S1. Ini jadi kendala dan kami tidak bisa memaksakan," katanya.

Mahmud menambahkan, sertifikasi merupakan pemetaan kuantitas dan kualitas guru yang akan terus dievaluasi berkala oleh pemerintah secara nasional.

"Apabila tidak sesuai dengan harapan pemerintah maka bisa dicabut kembali," katanya.

Karena itu, lanjutnya, guru yang sudah mendapat sertifikasi sangat diharapkan benar-benar bekerja sesuai ketentuan yang berlaku dan terus menerus mengembangkan kapasitas diri sebagai pengajar.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015