Ternate (Antara Maluku) - Polres Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara (Malut) menerjunkan aparatnya ke Bandara Emalamo, menyusul aksi pemblokiran yang dilakukan sekelompok warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.

"Pasca-insiden pemblokiran yang kembali terjadi pada Rabu, (29/7) sekitar pukul 16.00 WIT yang dilakukan oleh kelompok yang mengkalim pemilik lahan, pengamanan bandara Emalamo Sanana ditingkatkan," kata Kapolres AKBP Widiyanto Nugroho, dikonfirmasi, Jumat.

Menurut dia, sekelompok orang yang mengklaim sebagai pemilik lahan bandara tersebut melakukan aksinya dengan membuang batang pohon serta kerikil di landasan pacu.

Mereka menyatakan hal itu sebagai protes karena hingga saat ini pihak Pemda belum menyelesaikan masalah ganti rugi.

Setelah kurang lebih dua jam menguasai landasan pacu bandara Emalamo Sanana tersebut, puluhan polisi yang langsung dipimpin Kapolres AKBP Widiyanto Nugroho mendatangi lokasi kejadian dan bernegosiasi dengan mereka.

Setelah itu warga yang mengklaim lahan bandara tersebut mengakhiri pemblokiran.

"Bandara objek vital yang harus dijaga serta ini merupakan kepentingan umum, sementara itu juga kami bersama-sama warga telah kembali membersihkan lahan bandara tersebut" kata kapolres.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi pemblokiran selanjutnya, pihak kepolisian mulai sekarang melakukan patroli di kawasan bandara Emalamo.

Sementara itu, dari pihak pendemo melalui kuasa hukum Tajudin Duwila mengatakan perjuangan memperoleh hak ganti rugi lahan akan terus dilakukan bila pemerintah daerah tidak memenuhi kewajibannya.

Saat berita ini diturunkan, bandara Emalamo Sanana sudah kembali beroperasi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015