Ternate (Antara Maluku) - Legislator Partai Golkar di DPRD Maluku Utara Edi Langkara mengatakan pemerintah daerah di Malut harus berupaya menghadirkan industri pengolahan komoditas perkebunan, khususnya yang produknya berorientasi pasar ekspor.

"Menghadirkan industri perkebunan merupakan salah satu solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pendapatan daerah," kata Edi Langkara di Ternate, Sabtu, ketika mengomentari kondisi sektor perkenunan di Malut setelah 70 tahun Indonesia merdeka

Menurut dia, sedikitnya ada tiga komoditas perkebunan di Malut, yakni cengkih, pala dan kelapa yang harus diupayakan kehadiran industri pengolahannya, karena potensi produksinya sangat besar dan menjadi komoditas unggulan para petani di seluruh kabupaten/kota di daerah ini.

Para petani ketiga komoditas itu di Malut selama ini, kata Edi Langkara, selalu menghadapi permasalahan rendahnya harga jual di pasaran, terutama untuk kopra yang hanya mencapai Rp4.000-an per kg, sehingga para petani sulit meningkatkan kesejahteraannya, bahkan tidak jarang untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sulit.

Ia mengatakan, para petani ketiga komoditas tersebut tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam menentukan harga komoditas, karena sepenuhnya dikendalikan oleh para pedagang pengumpul dan pengusaha antarpulau, sementara pemda setempat juga tidak banyak berbuat untuk menolong mereka.

"Kalau di Malut ada industri pengolahan ketiga komoditas tersebut maka peran para pedagang pengumpul dan pengusaha antarpulau yang selama ini selalu memainkan harga bisa dihilangkan, karena petani bisa langsung memasarkan komoditasnya ke industri dengan harga yang menguntungkan," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia pemda harus bisa menghadirkan industri pengolahan komoditas perkebunan tersebut dengan cara memberikan berbagai kemudahan kepada para investor, baik dari dalam maupun luar negeri yang mau membangun industri pengolahan komoditas perkebunan di daerah ini.

Edi Langkara menambahkan, pemda terus mengupayakan pembangunan infrastruktur, khususnya yang terkait dengan kebutuhan industri, seperti pelabuhan, jalan dan listrik, karena investor tidak mungkin mau datang menanamkan investasi di Malut kalau infrastrukturnya terbatas.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015