Ambon, 20/8 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff sedang mengkoordinasikan kunjungan Menkopolhukam Luhut Panjaitan dan Menteri Dalam Negeri(Mendagri) Tjahjo Kumolo ke Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dalam rangka meresmikan proyek

Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas).

"Jadwal awalnya pekan kedua Agustus 2015. Namun, karena kesibukan tugas kedua anggota Kabinet Kerja itu sehingga ditangguhkan sehingga harus dikoordinasikan kembali kepastiannya jadwalnya," kata Gubernur, dikonfirmasi, Kamis.

Bahkan, Gubernur dan Pangdam XVI/Pattimura saat dijabat, Mayjen TNI. Wiyarto dan Kapolda Maluku, Brigjen Pol.Murad Ismael telah berkunjung ke Saumlaki pada 25 Juli 2015 untuk meninjau kesiapan peresmian sejumlah program Gerbangdutas.

"Kunjungan Menkopolhukam dan Mendagri ke Saumlaki strategis untuk pengembangan pembangunan di wilayah Selatan Maluku yang merupakan beranda Indonesia dengan negbara tetangga Timor Leste dan Australia," ujarnya.

Gubernur merujuk Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan Australia, sedangkan MTB dan Maluku Barat Daya (MBD) dekat Timor Leste.

"Jujur perhatian pemerintah untuk membangun Maluku, terutama wilayah perbataasan saat ini strategis untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengoptimalisasi pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis di sana," katanya.

Dia mengakui, tingkat kemiskinan masyarakat Maluku saat ini sekitar 18 persen lebih dari 1,8 juta jiwa penduduk dengan wilayah Selatan Provinsi ini tercatat tertinggi angkanya, tanpa merinci datanya.

"Jadi dengan Gerbangdutas yang diprogramkan untuk membuka akses pemasaran produksi masyarakat di wilayah Selatan Maluku yang selama ini kesulitan menjual hasil petani maupun nelayan di tiga Kabupaten tersebut bisa mendorong percepatan penanganan kemiskinan," ujar Gubernur.

Dia menjelaskan, telah berkoordinasi dengan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), maka diarahkan membuka akses pemasaran produksi di Kabupaten Kepulauan Aru, MTB dan MBD.

"Jadi diprogramkan adanya akses transportasi dari Papua - Kepulauan Aru - MTB - MBD - Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur," ujarnya.

Pengembangan akses pemasaran itu pun didukung Kementerian Perhubungan dengan membuka kapal barang untuk mengangkut aneka produksi masyarakat di wilayah Selatan Maluku.

"Saya sudah menemui Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dan disikapi dengan merencanakan pengoperasian satu unit kapal barang melayari wilayah Selatan Maluku yang berkonektivitas Provinsi tetangga," ujarnya.

Saumlaki dipilih sebagai lokasi pemusatan peresmian sejumlah program Gerbangdatus karena letaknya strategis bila dihubungi Kabupaten perbatasan lainnya yakni Kepulauan Aru dan MBD.

Dia mengemukakan, kunjungan Menko Tedjo dan Mendagri Tjahlo dijadwalkan Komandan PMPP, Brigjen TNI. AM Putranto kepada Gubernur Said di Jakarta pada pekan lalu.

"Jadi Menko Tedjo dan Mendagri, Tjahlo ke Saumlaki untuk menyaksikan hasil dari kegiatan PMPP di tiga Kabupaten perbatasan di Maluku yang anggarannya lebih dari Rp1,8 triliun," ujar Gubernur.

Tiga Kabupaten tersebut saat ini membutuhkan realisasi dari jalan status strategis nasional sepanjang 1.000 KM.

Gerbangdutas diharapkan mendorong adanya percepatan pembangunan di wilayah perbatasan agar dapat segera menjadikan wilayah perbatasan sebagai beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Wilayah perbatasan merupakan kawasan strategis karena terkait dengan integritas dan kedaulatan wilayah negara, maka pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan wilayah perbatasan dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan, keamanan dan kelestarian lingkungan secara bersama-sama," kata Gubernur Said.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015