Ambon, 2/9 (Antara) - Pemerintah Provinsi Maluku dalam waktu dekat akan melakukan penandatangan kerja sama (MoU) dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar terkait dengan pengembangan kerbau Moa.

"Dijadwalkan tanggal 10 September saya akan melakukan penandatangan MOU dengan Unhas dan salah satu di antaranya terkait pengembangan kerbau Moa," kata Gubernur Maluku Said Assagaf seusai mengikuti pertemuan nasional masyarakat pencinta tanaman dan hewan Indonesia (MPTHI) ke XIII di Ambon, Rabu.

Saya sudah tahu jelas bahwa populasi kerbau Moa, lanjutnya, sejak dulu sampai sekarang ini bisa mencapai ribuan ekor, ini sangat mengembirakan.

Karena itu penandatangan MOU di Unhas nanti salah satunya guna pengembangan kerbau Moa di daratan bumi Maluku Barat Daya.

Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu sudah ke Unhas dan bertemu dengan ahli-ahli peternakan memberitahukan masalah kerbau Moa ini dan mereka bersedia untuk datang dan melakukan kerja sama dengan Maluku untuk mengembangkan.

"Saya mau meminta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Diana Padang guna membuat kerja sama sekaligus penandatangan MOU khusus untuk pengembangan kerbau Moa tersebut, diharapkan awal tahun depan sudah bisa dilaksanakan," ujarnya.

Data dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku, yakni kerbau Moa (si raja lumpur tak berlumpur) yang merupakan plasma nutfah daerah Maluku tersebar di Kepulauan Leti, Moa, Lakor yang merupakan tiga Pulau besar di wilayah Kecamatan Serwaru, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Populasi, pemotongan dan produksi daging kerbau di Kabupaten MBD tahun 2007-2011 yakni pada tahun 2007 populasi sebanyak 8.096 ekor, pemotongan hanya 115 ekor sedangkan produksi daging 14 ton.

Tahun 2008 populasi sebanyak 9.529 ekor, pemotongan 135 ekor dan produksi daging sebanyak 21 ton, kemudian berkembang terus dari tahun 2009, 2010, dan 2011 populasinya sudah mencapai 14.000, pemotongan hanya 1.195 ekor, dan produksi daging 223 ton.

Sedangkan luas padang pengembalaan pada tahun 2011 itu tercatat seluas 17.954 hektar, dengan tingkat populasi kerbau sebanyak 14.009 ekor.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015