Ambon, 16/9 (Antara Maluku) - Masyarakat petani di daerah ini mulai mengeluh akibat harga hasil perkebunan yang merupakan komoditi unggulan seperti cengkih kembali turun di pasaran Kota Ambon.

Pantauan pada lokasi transaksi di kawasan pertokoan jalan Mardika Pantai, Rabu, beberapa orang istri para petani dari Pulau Buru mengeluh saat menanyakan harga cengkih kepada karyawan toko Rimba Raya.

"Harga cengkih sudah turun kembali menjadi Rp85.000/Kg dari sebelumnya Rp90.000/Kg. Kami membawa 10 Kg sehingga harus dijual agar bisa membeli berbagai kebutuhan lain," kata Ny. Erna.

Dia menjelaskan, di Pulau Buru panen cengkih pada Oktober 2015 sehingga menjual 10 Kg produksi 2014.

"Kami menjual cengkih untuk membeli kebutuhan panen pada Oktober 2015 yang harganya dikhawatirkan merosot karena stok banyak," tegas Ny.Erna.

Pembeli cengkih, Caca Inang mengatakan, cengkih lagi turun harga dari Rp90.000 menjadi Rap85.000/kg ditingkat pedagang pengumpul di Kota Ambon.

"Saya ini agen pemasok bahan pokok masyarakat ke Pulau Buru. Jadi kesempatan mobil truk yang membawa bahan pokok masyarakat ke pulau Buru saat kembali kosong dimanfaatkan untuk membeli cengkih dari sana," ujarnya.

Jadi kalau di pedagang pengumpul dipatok harga Rp85.000/kg, lanjutnya, maka saya beli dari petani di Buru yakni Rp84.000, untungnya Rp1.000 saja dari tiap kilogram.

"Lumayan juga hasilnya, sebab saya kumpul lagi sampai satu ton baru dijual ke pedagang pengumpul terbesar di Kota Ambon," kata Caca Inang.

Harga komoditi perkebunan lainnya di toko Rimba raya pembeli menawarkan harga biji pala bundar Rp55.000/Kg turun dari sebelumnya Rp65.000, dan yang keriput Rp45.000/Kg hingga Rp50.000/Kg tergantung buah pala.

Sedangkan harga coklat Rp30.000/Kg, dan kopra Rp6.500/Kg.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015