Ambon, 17/9 (Antara Maluku) - Kota Ambon tercatat sebagai daerah yang memiliki kawasan kumuh terbanyak dibanding 10 kabupaten/kota lainnya di Maluku.

"Terdapat 15 lokasi pemukiman kumuh di kota Ambon dengan luas 102,64 hektar. Tingkat kekumuhannya berbeda-beda pada setiap lokasi," kata Kepala Bappeda Maluku Anthonius Sihaloho pada lokakarya dan sosialisasi program Penataan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP) di Ambon, Rabu.

Sebanyak 15 lokasi kumuh di ibu kota provinsi Maluku tersebut yakni kelurahan Ahusen, Amantelu, Batu Meja, Batu Merah, Benteng, Honipopu, Karang Panjang, Kuda Mati, Pandan Kasturi, Rijali, Silale, Urimesing, Uritetu, Waihaong dan Wainitu, dengan tingkat kumuh sedang hingga berat.

Selain Ambon, Kota Tual menempati posisi kedua daerah terkumuh di Maluku yang tersebar pada 13 lokasi permukiman dengan luas 63,39 hektar.

Ketiga belas pemukiman kumuh di Kota Tual yakni Dulah, Kiom, Labetawi, Masrum, Ngadi, Ohoitel, Ohoitahait, Taar, Tamedan, Vidabot Watran, Werhir I dan Werhir II. Semua lokasi termasuk kategori kumuh sedang.

Selain itu di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terdapat empat lokasi pemukiman kumuh dengan luas 5,82 hektar, Kepulauan Aru memiliki lima lokasi kumuh dengan luas 44,74 hektar dan Maluku Tenggara tiga lokasi kumuh seluas 6,59 hektar.

Sedangkan Maluku Tenggara Barat (MTB) tiga lokasi kumuh dengan luas 9,25 hektar, Seram Bagian Barat (SBB) memiliki empat lokasi seluas 10,64 hektar, Seram Bagian Timur (SBT) dua lokasi kumuh dengan luas 25,26 hektar dan Pulau Buru dengan satu lokasi kumuh seluas 8,50 hektar.

"Khusus empat lokasi di kabupaten Maluku Tengah termasuk dalam kategori berat dan perlu segera diperbaiki, sedangkan delapan kabupaten lainnya masuk kategori kumuh sedang," katanya.

Sehubungan dengan itu, program P2KKP yang didanai APBN diarahkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan pemukiman pada sejumlah kawasan kumuh di Maluku di antaranya meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman dan terjangkau serta di dukung penyediaan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai.

Selain itu juga dilakukan program-program untuk menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan serta perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi.

Begitu juga dengan penyediaan infrastuktur dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen aset serta menyelaraskan penyediaan dan pemanfaatan air minum serta sanitasi yang dilakukan di tingkat Kabupaten/kota maupun masyarakat.

"Paling tidak berbagai upaya yang dilakukan melalui program P2KKP dapat berdampak besar memperbaiki kualitas lingkungan pemukiman masyarakat dan status lokasi kumuh berat dapat diturunkan ke level sedang atau malah menjadi pemukiman yang sehat dalam kurun lima tahun mendatang," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015