Ambon, 23/9 (Antara Maluku) - Ketua Ikatan Advokad Indonesia (Ikadin) Maluku, Semmy Rumalean menyatakan sangat merasa kehilangan atas wafatnya Adnan Buyung Nasution yang dianggap sebagai tokoh panutan bagi para pengacara di tanah air selama ini.

"Selaku adik, sahabat dan pengagum, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Bang Buyung yang dikenal sebagai seorang pejuang hak azasi manusia, demokrasi, serta penegakkan supremasi hukum di Indonesia," kata Semmy Rumalean di Ambon, Rabu.

Sebab Indonesia adalah negara yang berlandaskan atas hukum sehingga jangan diobok-obok dengan tindakan jual beli perkara atau transaksional, maupun cara-cara tidak terpuji lainnya.

Pengacara senior yang sudah beracara selama 34 tahun di Maluku ini mengaku sejak usia muda sudah mengenal dekat dengan Adan Buyung Nasution sebagai sosok yang tegar pendiriannya dalam memperjuangkan masalah HAM, demokrasi serta penegakkan hukum.

"Saat ajal tiba, siapa pun tidak bisa berbuata apa-apa, namun segala perbuatan baik almarhum patut kita contohi," tandasnya.

Adnan Buyung juga dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan berdirinya organisasi Peradi dan Ikadin.

Menurut dia, semangat almarhum inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya organisasi pengacara dan menghimpun para advokat untuk beracara di pengadilan dari tingkat satu hingga Mahkamah Agung.

Salah satu anggota Peradi Maluku, Daniel Nirahua juga menyatakan kalau Bang Buyung dikenal sebagai Bapak Advokat Indonesia.

"Kami turut berbela sungkawa atas kepergian Bang Buyung, tetapi jasa-jasanya serta berbagai karya yang telah ditorehkan selama ini akan dikenang selalu dan menjadi panutan bagi para pengacara muda," ujarnya.

Adnan Buyung Nasution meninggal dunia pada Rabu, (23/9) pukul 10.14 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta karena sakit.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015