Ambon, 14/10 (Antara Maluku) - Ikatan Duta Bahasa Regional Maluku akan mengkampanyekan gerakan cinta bahasa Indonesia di kalangan pelajar SMA di Ambon, guna meningkatkan ketertarikan generasi muda untuk mempelajari bahasa pemersatu bangsa tersebut.
"Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan generasi muda kita terhadap bahasa nasional, terutama adik-adik pelajar SMA. Jadi tahun depan program utama kami adalah menyambangi SMA dan setingkatnya yang ada di Ambon," kata Ketua Ikatan Duta Bahasa Regional Maluku Mark Ufie, di Ambon, Selasa.
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa memiliki beragam bahasa tradisional, tapi dalam perjalanan panjang sejarah berdirinya NKRI, para pendiri bangsa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, katanya.
Namun, menurut Mark yang juga Duta Bahasa Regional Maluku 2015 itu, seiring perkembangan zaman, tak banyak generasi muda yang paham benar dengan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan sesuai menurut tata bahasa sesungguhnya.
Bahkan, kata dia lagi, bahasa Indonesia banyak diplesetkan menjadi bahasa maupun istilah yang dianggap lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
"Sesungguhnya bahasa Indonesia memiliki tingkat kesulitan yang sama seperti bahasa lainnya, dan banyak penggunaannya tidak tepat sesuai tata bahasa," ucapnya.
Semakin kurangnya kecintaan terhadap bahasa Indonesia di kalangan generasi muda, khususnya Kota Ambon, kata dia lagi, sangat terlihat saat pelaksanaan kompetisi duta bahasa yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku khusus untuk pemuda-pemudi berusia antara 17 hingga 25 tahun.
Selama tiga tahun terakhir, tak lebih dari 100 orang yang pernah mengikuti seleksi tersebut.
"Tiga tahun terakhir ini pemilihan duta bahasa tidak seramai sebelumnya, maka kami mau membuat gerakan cinta bahasa Indonesia ini menjadi stimulan agar mereka mulai berpartisipasi dalam kegiatan itu dengan harapan kompetisinya semakin ketat sehingga wakil-wakil yang lahir dari Maluku lebih berkompeten," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan generasi muda kita terhadap bahasa nasional, terutama adik-adik pelajar SMA. Jadi tahun depan program utama kami adalah menyambangi SMA dan setingkatnya yang ada di Ambon," kata Ketua Ikatan Duta Bahasa Regional Maluku Mark Ufie, di Ambon, Selasa.
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa memiliki beragam bahasa tradisional, tapi dalam perjalanan panjang sejarah berdirinya NKRI, para pendiri bangsa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, katanya.
Namun, menurut Mark yang juga Duta Bahasa Regional Maluku 2015 itu, seiring perkembangan zaman, tak banyak generasi muda yang paham benar dengan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan sesuai menurut tata bahasa sesungguhnya.
Bahkan, kata dia lagi, bahasa Indonesia banyak diplesetkan menjadi bahasa maupun istilah yang dianggap lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
"Sesungguhnya bahasa Indonesia memiliki tingkat kesulitan yang sama seperti bahasa lainnya, dan banyak penggunaannya tidak tepat sesuai tata bahasa," ucapnya.
Semakin kurangnya kecintaan terhadap bahasa Indonesia di kalangan generasi muda, khususnya Kota Ambon, kata dia lagi, sangat terlihat saat pelaksanaan kompetisi duta bahasa yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku khusus untuk pemuda-pemudi berusia antara 17 hingga 25 tahun.
Selama tiga tahun terakhir, tak lebih dari 100 orang yang pernah mengikuti seleksi tersebut.
"Tiga tahun terakhir ini pemilihan duta bahasa tidak seramai sebelumnya, maka kami mau membuat gerakan cinta bahasa Indonesia ini menjadi stimulan agar mereka mulai berpartisipasi dalam kegiatan itu dengan harapan kompetisinya semakin ketat sehingga wakil-wakil yang lahir dari Maluku lebih berkompeten," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015