Ambon, 16/10 (Antara Maluku) - Hutan sekitar kawasan perumahan Bank Modern Ekspress di kelurahan Lateri, kecamatan Baguala, Kota Ambon, terbakar, Jumat.

Lahan seluas dua hektare yang direncanakan akan dilakukan pengembangan perumahan terbakar pada pukul 10.00 WIT dan menyebabkan warga sekitar kompleks perumahan Lateri Indah panik.

Petugas keamanan perumahan Bukit Lateri Indah, Fresly Tuanakotta mengatakan, pihaknya melihat abu bekas kebakaran tertiup angin melintas di kawasan perumahan

"Kami awalnya berfikir kebakaran terjadi jauh dari kawasan perumahan karena asap dan abu bekasnya, tetapi setelah dilakukan pengecekan ternyata kebakaran berasal dari lahan milik pengembang setempat," katanya.

Pihaknya mencoba memadamkan api tetapi karena kencangnya hembusan angin, maka meminta bantuan tiga unit mobil tangki air, tetapi api tak kunjung padam.

"Kita sudah mencoba memadamkan api, tetapi karena lahan itu ditumbuhi tumbuhan yang mudah terbakar usaha kita sia-sia, sehingga meminta bantuan kepada petugas pemadam kebakaran," ujar Fresly.

Sedangkan, Manajer Pengembangan Perumahan Modern Ekspress,Yus Luhukay, menyatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari petugas keamanan bahwa lahan milik perusahaan terbakar.

Kurang lebih lahan seluas dua hektare terbakar dan sampai dengan saat ini kita belum dapat memastikan asal sumber api, karena harus dibicarakan dengan pimpinan,"katanya.

Pihaknya mengakui, pihak perusahaan telah merencanakan pengembangkan kawasan dan master plan pembangunan, hanya menunggu proses pematangan lahan.

"Kami memang telah merencanakan, tetapi belum sampai kepada pembangunan, tiba-tiba lahan yang akan dibangun perumahan terbakar," ujar Yus.

Kepala Pemadam Kebakaran Kota Ambon, Edwin Pattikawa menyatakan pihaknya telah mengerahkan seluruh unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang jaraknya 10 meter dari perumahan Modern Eskpress.

"Lokasi kebakaran memang sulit dijangkau kendaraan karena di kawasan hutan, sehingga kita kesulitan untuk memadamkan api. Untuk mencapai titik api saja petugas terpaksa menyambungkan semua selang yang ada," katanya.

Ia menyatakan, pemadaman dilakukan satu unit mobil pemadam, sedangkan kendaraan lainnya bertugas menyuplai air ke mobil induk untuk disalurkan ke petugas yang jaraknya 500 meter lebih dari badan jalan.

"Api baru dapat dipadamkan lima jam kemudian.Kondisi ini dikarenakan suplai air ke lokasi kebakaran cukup jauh sehingga menyulitkan petugas," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015