Ambon, 28/10 (Antara Maluku) - DPRD Maluku diimbau turut memberikan dukungan terhadap pemerintah provinsi guna merancang program "Ambassador Goes To Maluku" sehingga bisa menarik minat kunjungan wisatawan asal Eropa dan Rusia ke daerah setempat.

"Kemarin saya berbicara dengan Gubernur Maluku dan mohon dukungan DPRD membuat suatu program ambassador goes to Maluku agar bisa menggaet turis Rusia saat musim dingin untuk datang lalu dilakukan upaya promosi berbagai potensi dan keunggulan daerah," kata Duta Besar RI untuk Rusia, Jouhary Oratmangun di Ambon, Selasa.

Penjelasan dubes Jouhary disampaikan dalam rapat kerja dengan pimpinan DPRD dan pimpinan fraksi dipimpin Ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae.

Selama ini potensi Maluku kurang dideklarasikan dan dipresentase DPRD bahwa kawasan timur Asean itu pusatnya ada di Maluku.

Menurut dubes, kalau sudah masuk komunitas Asean (Asean Comunity) dan East Asia, dengan demikian harus dibuka penerbangan langsung ke dari wilayah timur ke kawasan pasifik dan pintu gerbangnya ada di Maluku.

"Rencana melakukan kegiatan workshop internasional tentang pulau-pulau kecil di Maluku itu memang sangat baik karena akan ada percepatan pembangunan infrastruktur seperti yang dilakukan Sulawesi utara dengan menggunakan ABPN karena APBD relatif kecil," katanhya.

Sedangkan sumber dana dari APBD dapat dipakai untuk melakukan konferensi internasional yang timnya sudah dibentuk gubernur di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon sehingga duber berjanji akan membantu program seperti itu.

Ketua Komisi A DPRD Maluku, Melki Frans mengatakan, di tahun 1960-an Rusia punya hubungan baik dengan Maluku untuk merancang pembangunan bidang tekhnik perkapalan serta perikanan, bahkan ada anak-anak Maluku yang sempat belajar di sana.

"Kita bisa mengambil langkah menguntungkan pemda dan perguruan tinggi dengan mengirim orang pergi ke Rusia untuk belajar, tetapi sebelumnya Dubes bisa memfasilitasi bagaimana prosedurnya apakah diundang resmi untuk membicarakan kembali hubungan kerja yang pernah ada," kata Melki Frans.

Selanjutnya akan menjadi pintu masuk untuk pionir menyekolahkan sejumlah anak Maluku dalam rangka mempersiapkan pengelolaan migas maupun hasil tambang lainnya,"

Di Maluku ini tambang emasnya juga banyak selain migas dan dalam diskusi lepas, Dubes menyatakan satelit Rusia menangkap ada sejumlah titik pada daerah penghasil emas di Pulau Seram, padahal kita sendiri belum mengetahuinya.

Menurut dia, dalam pembahasan APBD tahun ini perlu diagendakan kunjungan pimpinan DPRD ke Moskow untuk menjembataninya, dari pada terus ke Belanda atau Perancis tetapi apa yang didapatkan.

"Setiap tahun kita lakukan kunjungan sejarah atau nostalgia ke Belanda tetapi tidak ada hasilnya dalam konteks investasi secara langsung yang terlihat, meski secara tidak langsungnya kemungkinan ada karena tidak mungkin hari ini melakukan kunjungan lalu besoknya terwujud," tandasnsya.

Lebih baik kita mulai berfikir ke Moskow, apalagi Dubes Rusia itu anak Maluku sehingga potensi anak daerah yang go internasional harus dimanfaatkan demi kemajuan masyarakat Maluku dan daerahnya.

Andaikata kalau dilakukan sejak dahulu, kemungkinan banyak anak Maluku yang sudah maju karena bersekolah di Belanda atau Amerika Serikat ketika Jauhary Oratmangun masih menjadi Dubes di sana.

"Saya minta investasi yang nanti dijalankan Indonesia dan berpotensi untuk Maluku semoga diinformasikan ke sini, dan cara paling tepat adalah melakukan kunjungan ke Rusia," katanya.

Kalau gubernur nyatakan akan menyekolahkan 10 anak Maluku di luar negeri untuk mendalami keahlian di bidang migas, maka jatah itu harusnya untuk Kabupaten Maluku Barat Daya serta Maluku Tenggara Barat selaku daerah penghasil kemudian ditambah 15 orang dari kabupaten/kota lainnya supaya suatu ketika jangan ada penilaian Maluku kini terkesan primordial.

Migas terbesar ada di MBD dan MTB lalu sisanya dari kabupaten lain, dan munpung eksplotasinya mungkin tahun 2024, sehingga setiap tahun dikirim 25 orang untuk sekolah maka tahun 2020 sudah selesai dan siap jadi tenaga ahli bidang migas karena menguasai teknologi.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015