Ambon, 6/11 (Antara Maluku) - Manajemen Express Air meminta kelengkapan data Bandara Rar Gwamar, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru untuk mempertimbangkan mengoperasikan pesawatnya.

Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaan, dihubungi dari Ambon, Jumat, mengatakan, permintaan kelengkapan data tersebut oleh manajemen Express Air saat pertemuan di Jakarta, (Kamis, 5/11).

"Manajemen Express Air meminta kelengkapan data bandara Rar Gwamar karena berkaitan dengan pertimbangan keselamatan penerbangan ke maupun dari fasilitas perhubungan udara tersebut," ujarnya.

Kelengkapan data itu berkaitan dengan persyaratan pengusulan izin penerbangan ke maupun dari bandara Rar Gwamar.

"Jadi mudah-mudahan manajemen Express Air bisa mengoperasikan pesawatnya karena Kepulauan Aru sudah dua pekan lebih tidak diterbangi armada Trigana Air tanpa kejelasan," kata Angelius.

Akibatnya, calon penumpang pesawat terpaksa memanfaatkan jasa PT.Pelni maupun PT. Ferri Indonesia, baik ke Tual maupun Ambon, ibu kota Provinsi Maluku.

"Saya juga sempat memanfaatkan jasa KM. Tidar dari Dobo ke Ambon pada akhir pekan lalu sehingga dirasakan tidak beroperasinya penerbangan menghambat kelancaran pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial," tandas Angelius.

Dia juga menyesalkan kurang seriusnya manajemen Trigana Air yang sebenarnya telah menyepakati bertemu di Jakarta pada Kamis (5/11) petang ternyata saat mendatangi kantor maspakai penerbangan ini tidak ada seorang pun.

"Saya sempat berang karena saat tiba di kantor Trigana Air ternyata hanya ada Satpam, tanpa bisa menjelaskan alasan manajemen maspakai penerbangan ini tidak bersedia bertemu," tegasnya.

Angelius juga memandang perlu bertemu Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan masalah penerbangan, baik ke maupun dari Bandara Rar Gwamar.

"Saya sedang berada di kantor Kementerian Perhubungan berencana bertemu Dirjen Perhubungan Udara untuk menyampaikan masalah penerbangan maupun kondisi lapangan Rar Gwamar yang pengerjaaan perpanjangan pada tahun anggaran 2014 dari 1.100 - 1.300 meter ternyata tidak karuan," katanya.

Sebelumnya, Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, mengemukakan, berdasarkan koordinasi dengan manajemen maskapai Trigana Air disampaikan bahwa alasan tidak mengoperasikan pesawat karena pertimbangan teknis.

"Alasannya masa inspeksi sehingga tidak bisa diabaikan karena memprioritaskan keselamatan penerbangan," ujarnya.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015