Banda Naira, Maluku,9/11 (Antara) - Kementerian Pariwisata mengharapkan agenda penyelenggaraan akbar budaya Banda Neira dilakukan setiap tahun dan menjadi agenda tetap pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

"Pemerintah sekarang ini sangat serius mengembangkan pariwisata dan menargetkan 20 juta orang wisatawan asing dan 275 juta wisatawan domestik brkunjung ke seluruh Indonesa," kata Asisten Deputi Pasar dan Bisnis Kementerian Pariwisata, Taswir Abdulah di Pulau Banda, Senin.

Itu berarti semua daerah digerakan untuk meningkatkan program pengembangan pariwisata dan mendapatkan dukungan penuh pihak kementerian.

Penjelasan Taswir disampaikan saat membuka festival akbar budaya Banda Neira yang dihadiri Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal serta Kabiro Perencanaan Menko Kelautan dan Kemaritiman, Suparman.

Menurut Taswir, kehadirannya bersama Kabiro Perencanaan ini menunjukan keterikatan antara bidang pariwisata dengan Kemenko dan melihat perkembangan Banda Naira ke depan yang berkaitan erat dengan misi dan program pariwisata.

"Kita fokus pada promosi daerah-daerah yang serius ingin mengembangkan pariwisatanya dan Banda Neira terdapat objek wisata sejarah dan budaya serta memiliki istana mini di tepi laut yang dibangun sejak zaman Belanda menduduki pulau ini," katanya.

Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal mengatakan, kegiatan ini menumbuhkan semangat dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal sekaligus melestarikan budaya sebagai sumber inspirasi dan modal sosial yang turut menentukan keberhasilan pemerintahan, pembangunan, dan kemaslahatan.

Sehingga Pemkab Malteng memastikan akan selalu menyelenggarakan kegiatan seperti ini setiap tahun dan dijadikan moment yang baik untuk melestarikan potensi sejarah budaya Banda sebagai warisan budaya dunia, seklaigus dapat menjadi ajang promosi potensi budaya dan wisata.

Agar pada waktunya dapat menarik minat investasi di bidang pariwisata maupun menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara agar bisa menambah kontribusi bagi pembangunan sektor pariwisata.

"Adanya kegiatan lokal dalam bentuk lomba perahu belang klompen raksasa, kuliner, mancing tradisiional, dan foto bawah laut tentunya dapat dimaknai sebagai upaya merekam potensi keindahan alam dan budaya lokal yang dimunculkan sebagai hasil cipta karya masyarakat di sini," tandas Bupati.

Dengan mewujudkan aneka kegiatan tersebut, diharapkan keindahan alam dan budaya masyarakat sudah waktunya dikemas bukan saja sebagai suatu tontonan dan hiburan, tetapi disajaikan sebagai tuntunan dalam basis kebudayaan masyarakat sesungguhnya untuk pembangunan karakter dan jati diri bangsa.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015