Ternate, 15/11 (Antara Maluku) - TNI Angkatan Laut (TNI-AL) mengerahkan armadanya di perairan Maluku Utara untuk menggelar operasi dalam rangka mencegah adanya kapal asing mencuri ikan di wilayah teritorial Indonesia.

"Kami telah menyiagakan KRI Pulau Rimau - 724 guna melakukan operasi keamanan laut meliputi pencegahan, penangkalan dan penindakan kegiatan ilegal serta pelanggaran wilayah perairan yuridiksi NKRI, khususnya di perairan Maluku Utara," kata Aster Lanal Ternate, Mayor Laut (P) Budi Prasetyo, di Ternate, Sabtu.

Bahkan, ini merupakan target operasi yang dilakukan sebagai bentuk tugas karena Indonesia adalah satu-satunya target utama kapal asing yang menangkap ikan secara illegal.

Budi mengatakan, operasi dilakukan untuk pemeriksaan dan pengeledahan terhadap kapal yang dicurigai di daerah operasi sebagai upaya penegakan hukum di laut, sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) dan pedoman peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Personil KRI Pulau Rimau - 724 juga menjadwalkan kunjungan ke Lanal Ternate selama berada di daerah operasi yang bertujuan untuk membangun sinergitas dan kemanunggalan antara unsur TNI- AL," ujarnya.

KRI Pulau Rimau -724 merupakan kapal kelas Condor buatan Jerman Timur pada 1972. KRI ini memiliki kemampuan penyapuan ranjau di wilayah NKRI.

"KRI Pulau Rimau - 724 berada di bawah Komando Armada RI kawasan Timur (Koarmatim) dan memperkuat satuan kapal ranjau yang ada di Indonesia," tandas Budi.

TNI-Al juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk menangkap kapal-kapal asing yang masuk ke Indonesia khususnya di perairan Maluku Utara secara ilegal.

"Hingga saat ini belum menemukan kapal yang beroperasi secara ilegal, terutama di sekitar perairan Halmahera dengan letak geografisnya berbatasan dengan Filipina," kata Budi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015