Ambon, 27/11 (Antara Maluku) - Ekonomi Maluku pada triwulan III-2015 masih melambat dan salah satu penyebabnya adalah penyerapan anggaran yang belum optimal.

"Khususnya penyerapan anggaran dari APBN yang masih sekitar 44,4 persen di triwulan ke III ini," kata Wakil Pimpinan Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Maluku Andy Setyo Biwado seusai mengikuti diskusi kajian ekonomi dan keuangan regional di Ambon,Jumat.

Dengan demikian masalah ini menjadi pekerjaan rumah bagi dan ke depan sudah pasti Pemprov Maluku untuk segera mereaslisasikan anggaran ini sehingga pertumbuhan ekonomi Maluku bisa kembali meningkat.

"Jadi yang tadinya pada triwulan III-2015 melambat bisa kembali meningkat di triwulan IV," ujarnya.

Secara nasional sendiri sudah meningkat, lanjutnya, dimana yang tadinya pada triwulan-triwulan sebelumnya adalah melambat turun tetapi pada trtiwulan III mulai bergerak naik.

"Karena itu Provinsi Maluku juga harus bisa demikian, dan kita akan lihat nanti di triwulan IV nanti perkembangannya seperti apa.

Dia mengatakan, kalau dari BI sendiri dilihat dari arah pertumbuhan lebih mengarah ke inflasi sebab sudah ada tim pemantau inflasi daerah (TPID) dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk bagaimana layu opertumbuhan ekonomi Maluku ini diikuti dengan inflasi yang lebih stabil.

Karena kalau ekonominya tumbuh tinggi tetapi inflasinya juga tinggi berarti kurang bagus, sebab akan menurunkan daya beli masyarakat.

"Jadi yang kita upayakan yakni mendorong Pemda Maluku untuk meningkatkan belanjanya hingga pertumbuhan ekonominya naik sementara di BI akan berupaya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pengendalian inflasi," katanya.

Itu yang akan kita lakukan ke depan, lanjutnya, agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan selanjutnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015