Ambon, 5/1 (Antara Maluku) - Komisi C DPRD Maluku mengagendakan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan proyek Jembatan Merah Putih (JMP) atau disebut juga Jembatan Marthafons pascagempa tektonik akhir Desember 2015 yang menyebabkan terjadinya pergeseran konstruksi jembatan sekitar lima centi meter.

"Untuk awal 2016 ini memang belum ada rapat komisi, tetapi persoalan JMP yang terjadi pergeseran lima centimeter saat terjadi gempa tektonik 5,2 SR tanggal 29 Desember 2015 lalu menjadi perhatian kami," kata anggota Komisi C DPRD Maluku, Habiba Pelu di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan dirinya secara pribadi masih sangat mempercayai konstruksi jembatan yang kokoh untuk jangka panjang antara 20-30 tahun ke depan.

"Diharapkan konstruksi JMP dibangun lebih berhati-hati dalam meningkatkan kekuatan konstruksi bangunan jembatan. Kami bersyukur bahwa waktu gempa bisa terlihat pergeseran yang terjadi sehingga kehati-hatian mereka (kontraktor) lebih ditingkatkan" katanya.

Komisi juga akan berkoordinasi dengan pimpinan DPRD untuk melihat langsung kondisi di lapangan.

"Tetapi harapan dan optimisme pembangunan JPM yang akan menjadi icon Maluku, kita sangat optimisme dan memberikan dukungan kepada pihak balai jalan dan jembatan Maluku-Malut dan seluruh satkernya menyelesaikan pembangunan JMP," ujar Habiba Pelu.

Sebab waktu malam pergantian tahun juga orang membayangkan sudah terjadi penyambungan dan menjadi icon pembangunan transportasi yang merupakan pintu masuk dari bandara ke dalam pusat kota.

"Kita akan lihat agenda komisi, tetapi prinsipnya pergeseran kemarin harus menjadi perhatian serius teman-teman untuk bekerja dan Alhamdulillah kalau terjadi gempa ketika JMP sudah tersambung tentunya sangat riskan, tetapi dalam kondisi begini bisa dilihat kondisinya seperti apa ketika terjadi guncangan yang kuat," jelas Habiba Pelu.

Malahan dalam kondisi ini terjadi pergeseran dan DPRD berharap proses pembangunannya juga bisa cepat terselesaikan karena berdampak terhadap masalah anggaran.

Komisi juga belum mengetahui dampak anggaran itu berapa banyak karena proses pengerjaannya belum rampung, sehingga mereka tetap akan memanggil pihak Balai Jalan dan Jembatan perkembangan selanjutnya.

Dia menambahkan, mestinya konstruksi pembangunan JMP itu harus kuat dari sisi teknis sehingga kekuatan gempa dengan skala tertentu tidak harus terjadi pergeseran.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016