Ambon, 5/2 (Antara Maluku) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprioritaskan memasukkan program kelistrikan di enam provinsi di kawasan Indonesia Timur melalui program "Indonesia Terang".
"Enam provinsi di Indonesia Timur mendapatkan prioritas khusus melalui program `Indonesia Terang`, karena rasio elektrikasinya masih sangat rendah," kata Menteri ESDM Sudirman Said, di Ambon, Jumat.
Enam provinsi di wilayah Timur tersebut yakni Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Papua dan Papua Barat.
Sudirman Said berada di Ambon sejak Kamis (4/2) untuk membicarakan persiapan program "Indonesia Terang" melalui pembicaraan jarak jauh dengan Gubernur Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi dan Gubernur Papua Barat, Abraham O Atururi.
Menteri Sudirman menegaskan pembangunan kelistrikan di wilayah Timur perlu dikelola secara khusus dan berbeda pola penanganannya dengan daerah Barat.
"Di Maluku misalnya banyak sekali pulau-pulau dan wilayah terpencil yang tidak bisa diterangi melalui jaringan listrik nasional terpadu. Karena itu butuh pendekatan berbeda untuk menanganinya selama lima tahun ke depan," katanya.
Pola penanganan pembangunan kelistrikan di enam provinsi tersebut, tandas Menteri Sudirman dilakukan dengan dua pola yakni desentralisasi dan berbasis pada pulau-pulau serta memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang terdapat di masing-masing daerah sebagai sumber energi utama.
"Jadi dalam kurun lima tahun ke depan kita ingin menerangi 12.669 desa yang belum terlistriki dengan baik, di mana 70 persen di antaranya ada di enam provinsi di wilayah Timur," ujarnya.
Menteri Sudirman nengakui, mendapat banyak masukan dari Gubernur di enam provinsi tersebut saat melakukan pembicaraan langsung jarak jauh, terutama menyangkut potensi energi terbarukan di masing-masing daerah yang dapat dimanfaatkan, di samping rencana kerja program kelistrikan.
Ditanya tentang investasi yang dibutuhkan utuk program kelistrikan di enam provinsi tersebut, Menteri Sudirman menegaskan dalam 10 tahun mendatang total anggaran yang dihabiskan untuk menerangi wilayah-wilayah di enam provinsi sebesar Rp160 triliun.
"Kucuran dananya dilakukan bertahap melalui kerja sama PT. PLN dengan investor dan pemerintah. Masing-masing memiliki porsi tersediri. Diharapkan hingga 2020 sebagian besar wilayah di Indonesia Timur telah tertangani masalah kelistrikannya," ujar Menteri Sudirman Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Enam provinsi di Indonesia Timur mendapatkan prioritas khusus melalui program `Indonesia Terang`, karena rasio elektrikasinya masih sangat rendah," kata Menteri ESDM Sudirman Said, di Ambon, Jumat.
Enam provinsi di wilayah Timur tersebut yakni Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Papua dan Papua Barat.
Sudirman Said berada di Ambon sejak Kamis (4/2) untuk membicarakan persiapan program "Indonesia Terang" melalui pembicaraan jarak jauh dengan Gubernur Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi dan Gubernur Papua Barat, Abraham O Atururi.
Menteri Sudirman menegaskan pembangunan kelistrikan di wilayah Timur perlu dikelola secara khusus dan berbeda pola penanganannya dengan daerah Barat.
"Di Maluku misalnya banyak sekali pulau-pulau dan wilayah terpencil yang tidak bisa diterangi melalui jaringan listrik nasional terpadu. Karena itu butuh pendekatan berbeda untuk menanganinya selama lima tahun ke depan," katanya.
Pola penanganan pembangunan kelistrikan di enam provinsi tersebut, tandas Menteri Sudirman dilakukan dengan dua pola yakni desentralisasi dan berbasis pada pulau-pulau serta memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang terdapat di masing-masing daerah sebagai sumber energi utama.
"Jadi dalam kurun lima tahun ke depan kita ingin menerangi 12.669 desa yang belum terlistriki dengan baik, di mana 70 persen di antaranya ada di enam provinsi di wilayah Timur," ujarnya.
Menteri Sudirman nengakui, mendapat banyak masukan dari Gubernur di enam provinsi tersebut saat melakukan pembicaraan langsung jarak jauh, terutama menyangkut potensi energi terbarukan di masing-masing daerah yang dapat dimanfaatkan, di samping rencana kerja program kelistrikan.
Ditanya tentang investasi yang dibutuhkan utuk program kelistrikan di enam provinsi tersebut, Menteri Sudirman menegaskan dalam 10 tahun mendatang total anggaran yang dihabiskan untuk menerangi wilayah-wilayah di enam provinsi sebesar Rp160 triliun.
"Kucuran dananya dilakukan bertahap melalui kerja sama PT. PLN dengan investor dan pemerintah. Masing-masing memiliki porsi tersediri. Diharapkan hingga 2020 sebagian besar wilayah di Indonesia Timur telah tertangani masalah kelistrikannya," ujar Menteri Sudirman Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016