Ternate, 12/2 (Antara) - Sebanyak 2.000 personel dari Polda Maluku Utara (Malut) disiagakan untuk pengamanan terkait peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016.
"Peristiwa GMT nanti akan menyedot ribuan wisatawan domestik maupun manca negara datang ke Maluku Utara, karena itu perlu ada pengamanan," kata Kapolda Malut, Brigjen Pol Zulkarnain di Ternate, Jumat.
Ia menyatakan penyiapan ribuan personel polisi itu dibahas dalam rapat evaluasi tri wulan I, yang dihadiri seluruh Kapolres dan Kabag Ops se-Provinsi Malut.
"Dalam evaluasi dua hari ini kita melihat bagaimana kinerja Polda selama tiga bulan terakhir, seperti misalnya saat pilkada, juga perbuatan polisi yang menyebabkan kematian warga masyarakat. Kita evaluasi dimana salahnya, kekeliruannya untuk perbaikan ke depan," katanya.
Kapolda menambahkan, rapat juga membahas masalah anggaran, apa yang belum terserap, di mana hambatannya, termasuk juga ada paparan tentang kehadiran wisatawan yang akan datang di GMT maupun yang di dalam negeri.
Ditanya soal pantauan dan pengamatan Polda Malut terkait ancaman keamanan menjelang peristiwa GMT, Zulkarnain menyatakan sejauh ini tidak ada ancaman keamanan dari luar.
"Hanya saja gangguan kita dari dalam. Artinya masyarakat kita itu suka menutup jalan, yang tidak koperatifnya warga kita sendiri yang banyak mengkonsumsi minuman keras, itu justru yang menggangu. Ini yang menurut saya perlu dikhawatirkan," ujar Zulkarnain.
Polda Malut saat ini tengah memasang sasaran keamanan di titik kumpul kegiatan GMT maupun tempat inap turis manca negara maupun lokal.
"Sasaran kita itu pengamanan masyarakat termasuk warga asing di tempat-tempat seperti hotel,tempat wisatawan mengamati GMT, tempat berkumpulnya masa seperti mal, pelabuhan, dan bandara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Peristiwa GMT nanti akan menyedot ribuan wisatawan domestik maupun manca negara datang ke Maluku Utara, karena itu perlu ada pengamanan," kata Kapolda Malut, Brigjen Pol Zulkarnain di Ternate, Jumat.
Ia menyatakan penyiapan ribuan personel polisi itu dibahas dalam rapat evaluasi tri wulan I, yang dihadiri seluruh Kapolres dan Kabag Ops se-Provinsi Malut.
"Dalam evaluasi dua hari ini kita melihat bagaimana kinerja Polda selama tiga bulan terakhir, seperti misalnya saat pilkada, juga perbuatan polisi yang menyebabkan kematian warga masyarakat. Kita evaluasi dimana salahnya, kekeliruannya untuk perbaikan ke depan," katanya.
Kapolda menambahkan, rapat juga membahas masalah anggaran, apa yang belum terserap, di mana hambatannya, termasuk juga ada paparan tentang kehadiran wisatawan yang akan datang di GMT maupun yang di dalam negeri.
Ditanya soal pantauan dan pengamatan Polda Malut terkait ancaman keamanan menjelang peristiwa GMT, Zulkarnain menyatakan sejauh ini tidak ada ancaman keamanan dari luar.
"Hanya saja gangguan kita dari dalam. Artinya masyarakat kita itu suka menutup jalan, yang tidak koperatifnya warga kita sendiri yang banyak mengkonsumsi minuman keras, itu justru yang menggangu. Ini yang menurut saya perlu dikhawatirkan," ujar Zulkarnain.
Polda Malut saat ini tengah memasang sasaran keamanan di titik kumpul kegiatan GMT maupun tempat inap turis manca negara maupun lokal.
"Sasaran kita itu pengamanan masyarakat termasuk warga asing di tempat-tempat seperti hotel,tempat wisatawan mengamati GMT, tempat berkumpulnya masa seperti mal, pelabuhan, dan bandara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016