Mempertahankan kebiasaan mengonsumsi pangan lokal nonberas, bagi Zulkiram tidak hanya bermakna upaya mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi pangan dari beras seperti yang selama ini dikampanyekan pemerintah.

Jogugu (perdana menteri) Kesultanan Ternate bernama lengkap H Mahmud Zulkiram M Chaeruddin SAg itu mengartikan mempertahankan kebiasaan mengonsumsi pangan lokal nonberas juga sebagai upaya melestarikan kearifan lokal yang diwariskan para pendahulu Kesultanan Ternate.

"Mengonsumsi pangan lokal nonberas seperti sagu, ubi kayu, ubi jalar dan pisang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Kesultanan Ternate sejak zaman dulu, oleh karena itu menjadi kewajiban bagi masyarakat setempat untuk terus melestarikannya," kata ayah tiga putri kelahiran 41 tahun silam itu.

Upaya melestarikan kebiasaan pangan lokal nonberas tersebut, menurut Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Ternate itu, dilakukannya dengan cara terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, baik di lingkungan Kesultanan Ternate maupun masyarakat luas mengenai pentingnya mengonsumsi pangan lokal nonberas.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate itu mengaku dalam upaya memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya mempertahankan kebiasaan mengonsumsi pangan nonberas. Ia pun selalu mempraktikkannya di keluarga.

Selain itu, alumni IAIN Sunan Gunung Djati Bandung yang kini tengah mengambil program pascasarjana di Universitas Khairun Ternate itu juga selalu menganjurkan adanya bahan pangan nonberas dalam setiap acara di kesultanan maupun acara adat di masyarakat.

Zulkiram yang juga tercatat sebagai Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Malut itu, dalam setiap melakukan ceramah agama, baik kapasitasnya sebagai Jogugu Kesultanan Ternate maupun tokoh agama selalu pula menyelipkan pesan mengenai pentingnya melestarikan kearifan lokal, termasuk di antaranya mengenai kebiasaan mengonsumsi pangan nonberas dalam materi ceramahnya.

"Masyarakat di Ternate, khususnya di masyarakat adat Kesultanan Ternate tampaknya tidak sulit diajak mempertahankan kebiasaan mengonsumsi pangan lokal nonberas, karena mereka sangat menyukainya bahkan merasa tidak nyaman kalau dalam seminggu tidak merasakan makanan seperti itu," ujar Sekretaris Bidang Fatwa MUI Provinsi Malut itu.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016