Ambon, 22/3 (Antara) - Dinas Kesehatan Provinsi Maluku mengalami kendala mendapatkan data laporan hasil pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dari Puskesmas karena sulitnya akses transportasi dan komunikasi dari kecamatan.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan setempat, dr Ritha Tahitu, di Ambon, Selasa, mengatakan sulitnya akses transportasi dan komunikasi dari kecamatan di kabupaten/kota di daerah ini menyebabkan laporan data hasil pelaksanaan PIN mengalami kendala.
"Kendalanya faktor geografis, wilayah yang terdiri dari pulau-pulau, kurangnya transportasi dan gelombang tinggi di laut serta tidak adanya jaringan telepon seluler untuk berkomunikasi, sehingga petugas Puskesmas di kecamatan sulit mengirim data hasil PIN ke kabupaten/kota maupun ke provinsi," kata dr Ritha yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan PIN Provinsi Maluku.
Dia mengungkapkan sasaran vaksin polio ada dua, yakni sasaran daerah maupun pusat. Sasaran daerah mencapai 194.222 balita, sedangkan pusat melalui Kemenkes 202.048 balita.
Dari sasaran tersebut, kata dr Ritha sampai dengan 19 Maret 2016, pada pukul 21.00 WIT, untuk pusat sudah mencapai 91,6 persen, sedangkan daerah 95,3 persen, dengan target di atas 95 persen.
"Kita masih ada sembilan Puskesmas yang belum melaporkan data hasil PIN, diantaranya empat di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)dan lima lainnya di Kabupaten Kepulauan Aru," ujar dr.Rita.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kabupaten Kepulauan Aru terhambat, karena sulitnya akses transportasi dari kecamatan ke ibu kota Kabupaten di Dobo.
Apalagi musim ombak, sehingga petugas Puskesmas terlambat mengirim data hasil PIN.
Namun, dia berharap mudah-mudahan dalam waktu satu dua hari cuaca di laut sudah aman, sehingga data yang belum masuk bisa secepatnya dikirim, dengan demikian target dari Pusat sebanyak 91,6 persen bisa bertambah lagi, sehingga mencapai target 95,6 persen.
"Data memang sudah di atas traget, kecuali Kota Ambon baru mencapai 90,7 persen dan Kabupaten MBD 66,5 persen, sedangkan kabupaten dan kota yang lain sudah lebih dari 95 persen," tandasnya.
Menurut dr Ritha daerah yang mendapatkan tambahan data PIN, yakni Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten MBD.
"Kita sudah menjadwalkan PIN mulai pada 8-15 Maret 2016, selanjutnya 16-18 Maret dengan operasinya dari rumah ke rumah, ini dilakukan agar tidak ada balita yang lolos dari imunisasi PIN.
Penambahan waktu tiga hari itu berlaku secara nasional, karena ada pertimbangan masih banyak daerah yang belum terjangkau pelaksanaan PIN," ujarnya.
Ditanya, apakah vaksin polio yang diberikan ada masalah, dia menjelaskan, tidak ada masalah karena vaksin polio yang sudah diberikan sesuai perencanaan.
"Prinsipnya, tidak ada kekurangan vaksin polio dan untuk Provinsi Maluku sebanyak 16.925 vaksin, itu langsung didistribusikan ke setiap kabupaten/kota sesuai kebutuhan," katanya.
Ditambahkan, laporan final disampaikan pada 24 Maret 2016. Mudah-mudahan sebelum laporan itu disampaikan sudah bisa mencapai target dari pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan setempat, dr Ritha Tahitu, di Ambon, Selasa, mengatakan sulitnya akses transportasi dan komunikasi dari kecamatan di kabupaten/kota di daerah ini menyebabkan laporan data hasil pelaksanaan PIN mengalami kendala.
"Kendalanya faktor geografis, wilayah yang terdiri dari pulau-pulau, kurangnya transportasi dan gelombang tinggi di laut serta tidak adanya jaringan telepon seluler untuk berkomunikasi, sehingga petugas Puskesmas di kecamatan sulit mengirim data hasil PIN ke kabupaten/kota maupun ke provinsi," kata dr Ritha yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan PIN Provinsi Maluku.
Dia mengungkapkan sasaran vaksin polio ada dua, yakni sasaran daerah maupun pusat. Sasaran daerah mencapai 194.222 balita, sedangkan pusat melalui Kemenkes 202.048 balita.
Dari sasaran tersebut, kata dr Ritha sampai dengan 19 Maret 2016, pada pukul 21.00 WIT, untuk pusat sudah mencapai 91,6 persen, sedangkan daerah 95,3 persen, dengan target di atas 95 persen.
"Kita masih ada sembilan Puskesmas yang belum melaporkan data hasil PIN, diantaranya empat di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)dan lima lainnya di Kabupaten Kepulauan Aru," ujar dr.Rita.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kabupaten Kepulauan Aru terhambat, karena sulitnya akses transportasi dari kecamatan ke ibu kota Kabupaten di Dobo.
Apalagi musim ombak, sehingga petugas Puskesmas terlambat mengirim data hasil PIN.
Namun, dia berharap mudah-mudahan dalam waktu satu dua hari cuaca di laut sudah aman, sehingga data yang belum masuk bisa secepatnya dikirim, dengan demikian target dari Pusat sebanyak 91,6 persen bisa bertambah lagi, sehingga mencapai target 95,6 persen.
"Data memang sudah di atas traget, kecuali Kota Ambon baru mencapai 90,7 persen dan Kabupaten MBD 66,5 persen, sedangkan kabupaten dan kota yang lain sudah lebih dari 95 persen," tandasnya.
Menurut dr Ritha daerah yang mendapatkan tambahan data PIN, yakni Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten MBD.
"Kita sudah menjadwalkan PIN mulai pada 8-15 Maret 2016, selanjutnya 16-18 Maret dengan operasinya dari rumah ke rumah, ini dilakukan agar tidak ada balita yang lolos dari imunisasi PIN.
Penambahan waktu tiga hari itu berlaku secara nasional, karena ada pertimbangan masih banyak daerah yang belum terjangkau pelaksanaan PIN," ujarnya.
Ditanya, apakah vaksin polio yang diberikan ada masalah, dia menjelaskan, tidak ada masalah karena vaksin polio yang sudah diberikan sesuai perencanaan.
"Prinsipnya, tidak ada kekurangan vaksin polio dan untuk Provinsi Maluku sebanyak 16.925 vaksin, itu langsung didistribusikan ke setiap kabupaten/kota sesuai kebutuhan," katanya.
Ditambahkan, laporan final disampaikan pada 24 Maret 2016. Mudah-mudahan sebelum laporan itu disampaikan sudah bisa mencapai target dari pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016