Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Maluku mendata bahwa Kabupaten Buru menjadi daerah dengan capaian sementara tertinggi pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di wilayah itu.
"Berdasarkan data Pusdatin adalah Kabupaten Buru merupakan yang tertinggi sementara di Maluku dengan capaian 82,3 persen dari jumlah sasaran 21.310 anak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr Samsila Mona Rumata di Ambon, Rabu.
Menurut Samsila, data tersebut dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan input data pada 11 kabupaten dan kota yang ada di Maluku.
"Data ini juga dipengaruhi oleh cara tim kami menginput data, yang mana pada beberapa wilayah rentan terkendala jaringan listrik dan internet, jadi biasanya mereka meningkatkan kinerja dalam menginput data," tuturnya.
Percepatan pelaksanaan PIN polio di Maluku ditargetkan mencapai 95 persen pada 3 Agustus 2024. Sementara berdasarkan data terbaru saat ini pelaksanaan PIN polio Maluku telah mencapai 78 persen berdasarkan data micro planning dan 66,1 persen berdasarkan data Pusdatin.
"Sasaran kita di Maluku ada sebanyak 274.564 anak yang harus mendapatkan vaksin polio ini," katanya.
Namun kata dia untuk mencapai data Pusdatin pihaknya tetap maksimalkan program ini agar capaiannya bisa 95 persen.
"Karena untuk usia 0-7 tahun itu perhitungannya adalah mulai dari bayi baru lahir hingga usia 7 tahun 11 bulan 29 hari. Mudah-mudahan di 3 Agustus bisa mencapai 95 persen, kami berharap kondisi yang sama, bisa diraih oleh seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Maluku,” kata dia.
Sementara itu Pj Gubernur Maluku Sadali Ie berharap agar Dinas Kesehatan, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, terus melakukan koordinasi secara intens agar pelaksanaan PIN Polio ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Orang tua mari berperan untuk melindungi dan mencerdaskan dan mensejahterakan anak bangsa, karena merupakan bagian dari tujuan bernegara yang diamanatkan dalam UUD 1945, untuk itu kami berharap pelaksanaan kegiatan ini menjadi perhatian kita semua untuk mencegah dari serangan polio,” ungkap Sadali.