Ambon, 7/4 (Antara Maluku) - PT Jasa Raharja Putra Cabang Ambon, Kamis, menggelar kegiatan sosialisasi jaminan Surety Bond untuk proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Provinsi Maluku.

Sosialisasi berlangsung di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, sekaligus dibuka oleh Kepala OJK setempat, Bambang Hermanto, dan didampingi Kepala PT Jasa Raharja Putra Cabang Ambon, Henry Darmawan.

Kepala Otoritas Jasa keuangan Provinsi Maluku, Bambang Hermanto, mengatakan kesuksesan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk penjaminan atau penanggungan akan sangat ditentukan oleh kepastian pembayaran oleh pihak asuransi itu sendiri.

"Kalau saya dengar paparan dari Pimpinan Jasa Raharja Putra, sebenarnya surety bond lebih mudah karena tidak perlu menyediakan uang dalam jumlah yang besar untuk jaminan proyek. Pemilik proyek hanya menyediakan dana 10 persen kepada ansuransi untuk menjadi jaminan proyeknya," katanya.

Menurut Bambang, surety bond sebenarnya sama dengan garansi bank karena persyaratan sama bahwa setiap proyek yang dibiyai oleh pemerintah mensyaratkan adanya jaminan dari kontraktor yang memenangkan tender terhadap kepastian dan kualitas dari pelaksanaan proyek yang dimenangkannya tersebut sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

Karena itu, sosialisasi yang dilakukan ini, bermanfaat bagi Dinas Pekerjaan Umum dan bisa memilih jaminan mana yang cocok untuk diterapkan apakah surety bond atau garansi bank.

"Prinsipnya surety bond dan garansi bank fungsinya sama, untuk memberikan jaminan terhadap keberlangsungan proyek-proyek yang dibiayai pemerintah," ujarnya.

Bambang juga menyampikan terimakasih kepada pihak Jasa Raharja Putra Cabang Ambon, yang bekerja sama dengan OJK melakukan sosialisasi surety bond kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku.

"Saya kira sangat penting, karena ini masuk dalam program Presiden Joko Widodo, karena pada peresmian Jembatan Merah Putih (JMP), Senin (4/4), beliau mengatakan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni deregulasi, percepatan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). Saya kira percepatan infrastruktur menjadi "pekerjaan rumah" bersama," katanya.

Bambang berharap, sosialisasi produk surety bond bisa bermanfaat dan tentunya ada tindaklanjut untuk penggunaan produk tersebut dari konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Jasa Raharja Putra.

Sejumlah perusahaan asuransi yang tergabung dalam Konsorsium Jaminan Surety Bond (KJSB) pimpinan PT Jasa Raharja Putra, adalah PT Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO), PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi BSAM, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Videi.

Bambang dikesempatan itu menyampaikan beberapa hal terkait tugas OJK, antara lain melakukan pengaturan dan pengawasan di perbankan, asuransi, fainens, pegadaian, BPJS dan pasar modal.

Karena itu, OJK telah melakukan edukasi kepada masyarakat atau dengan stakeholder yang merupakan mitra, untuk pengenalan produk-produk keuangan.

"Kami siap, sekiranya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku mengundang OJK untuk memberikan edukasi pelayanan jasa keuangan," ujarnya.

Bambang mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Maluku Said Assagaff, Wakil Gubernur Zeth Sahuburua dan Sekretaris Daerah Hamin Bin Tahir, untuk pembentukan tim pelayanan akses keuangan daerah.

"Inilah salah satu misi utama OJK. Kita ingin semua masyarakat di Provinsi Maluku, tidak hanya di Kota Ambon, tetapi sampai ke plosok pulau-pulau di daerah ini, harus menerima akses pelayanan keuangan dari industri perbankan," tandas Bambang.

Peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi itu, Staf Edukasi OJK Provinsi Maluku Stella Matitaputty, Kepala ASKRINDO Ambon Putu Indra Yoga, Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Maluku, Hendri Afrizal. Selain itu, hadir juga Staf dari Dinas PU Provinsi Maluku, dan peserta lainnya.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016