Ternate, 2/5 (Antara Maluku) - Pengamat pendidikan dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Syarir Muhammad mengatakan pemanfaatan dana pendidikan yang dialokasikan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) melalui APBD, harus tepat sasaran.

"Artinya pemanfaatan dana pendidikan harus diarahkan untuk membiayai kebutuhan dan berbagai permasalahan pokok di sektor pendidikan, terutama yang selama ini menjadi penyebab utama rendahnya kualitas pendidikan di daerah ini," katanya di Ternate, Senin.

Menurut dia, kebutuhan dan permasalahan pokok sektor pendidikan di Malut di antaranya terbatasnya infrastruktur pendidikan, seperti gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan dan buku paket pelajaran, selain itu rendahnya kompetensi guru dan penyebaran guru yang tidak merata.

Jadi, kata Syarir Muhammad, pemanfaatan dana pendidikan harus difokuskan pada semua masalah tersebut, karena kalau tidak walaupun dana pendidikan yang dialokasikan melalui APBD sudah memenuhi ketentuan undang-udang yakni 20 persen dari APBD, tidak akan memberi kontribusi pada kemajuan pendidikan di daerah ini.

Ia menilai, pemanfaatan dana pendidikan di Malut selama ini sering diarahkan pada kegiatan yang sifatnya rutin, bahkan tidak sedikit digunakan untuk membiayai kegiatan rapat dan perjalanan dinas yang secara subtantif tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan dan permasalahan pendidikan di daerah ini.

"Hasil ujian nasional tingkat SMA sederajat dan SMP sederajat di Malut selama ini selalu berada dalam kelompok lima daerah terbawa dari seluruh provinsi di Indonesia dan ini harus menjadi perhatian serius dari semua pihak terkait di Malut untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh di sektor pendidikan, termasuk dalam pemanfaatan dana pendidikan," katanya.

Menyinggung adanya program dari Pemprov Malut yang mengalokasikan anggaran Rp100 miliar per tahun untuk beasiswa bagi putra-putri daerah ini yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, S2 dan S3, ia mengatakan program itu sangat baik karena akan berkontribusi besar dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia setempat.

Tetapi pemanfaatan beasiswa tersebut harus pula tepat sasaran, artinya harus diprioritaskan kepada putra-putri yang memiliki prestasi belajar bagus dan tidak memiliki kemampuan dari segi ekonomi, jangan hanya didasarkan pada pertimbangan pendekatan atau hubungan keluarga.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016