Ternate, 4/5 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara (Malut) mengusulkan ke pemerintah pusat untuk menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 5 persen untuk memberi keleluasaan kepada peminjam dana KUR dalam mengembangkan usahanya.

"Pemerintah pusat berencana menurunkan bunga KUR dari 9 persen menjadi 7 persen, tetapi menurut kami angka yang tepat untuk bunga KUR adalah maksimal 5 persen, jadi penurunannya jangan hanya menjadi 7 persen," kata Kepala Disperindag Malut Asrul Gailea di Ternate, Selasa.

Bunga KUR 5 persen itu terutama diberlakukan kepada peminjam KUR yang mengembangkan usaha di bidang usaha perdagangan kebutuhan pokok dan usaha lainnya yang produknya banyak dibutuhkan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Menurut dia, pedagang kebutuhan pokok yang memanfaatkan dana KUR dengan bunga 5 persen selain akan meringankan pedagang bersangkutan dalam mengembalikan pinjamannya, juga kebutuhan pokok yang dijualnya bisa lebih murah sehingga sekaligus dapat meringankan konsumen.

Selain itu, dengan bungan KUR hanya 5 persen bisa meminimalisir terjadinya kredit macet, bahkan akan mendorong peminjam untuk mengansur pinjaman secara tepat waktu agar bisa mengajukan tambahan pinjaman KUR dengan plafon pinjaman lebih besar dari sebelumnya.

Asrul Gailea juga mengusulkan kepada pemerintah untuk terus mengarahkan perbankan penyalur KUR untuk mempermudah masyarakat yang mengajukan permohonan pinjaman KUR.

Masalahnya selama ini walaupun pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mempermudah penyaluran KUR, tetapi perbankan masih sering mempersulit penyaluran KUR dengan alasan proposal usaha yang diajukan kurang layak, bahkan tidak jarang ada perbankan yang tetap meminta agunan, padahal sesuai ketentuan agunan tidak menjadi persyaratan.

Asrul Gailea juga mengharapkan agar jangkauan penyaluran KUR diperluas sehingga ke pelosok desa dan pulau-pulau terpencil, karena banyak masyarakat di wilayah itu yang sebenarnya membutuhkan KUR untuk mengembangkan usaha tetapi mereka kesulitan menjangkau perbankan di kota.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016