Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku mempercepat penyerapan Kredit Usaha Rakyat lewat kehadiran fasilitator keuangan mitra tani yang bertugas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada petani.
"Kehadiran fasilitator keuangan mitra tani mempercepat penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian dari bank kemudian disalurkan kepada para petani," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda di Ambon, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu saat membuka acara bimbingan teknis peningkatan kapasitas penyuluhan petugas fasilitator keuangan mitra tani.
Menurut dia selain mendampingi petani, fasilitator juga berperan mengubah paradigma berpikir bahwa ada pembiayaan KUR pertanian yang bisa diakses.
Dengan demikian petani tidak hanya berharap bantuan namun mulai mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan, kata dia.
Ia mengatakan jika petani mengharapkan bantuan dari pemerintah semata tidak bisa diakomodasi semuanya karena permintaan amat banyak sementara anggaran terbatas.
Sebab itu, pihaknya mendorong petani memanfaatkan KUR Pertanian mengingat ini merupakan salah satu peluang bisnis yang jika dikelola dengan baik akan menguntungkan.
"Dengan demikian tercipta perubahan, kapasitas petani meningkat dan bisa mengakses KUR," kata dia.
Dia menyebutkan pada 2023 di Maluku alokasi KUR pertanian mencapai Rp1,7 triliun dan sampai 8 Desember baru terserap Rp135 miliar.
"Ini sebenarnya telah melampaui target yang diberikan Kementerian Pertanian yakni Rp100 miliar," kata dia.
Ia berharap dengan KUR usaha pertanian kian berkembang dan juga dapat dimanfaatkan untuk membeli sarana produksi dan juga alat mesin pertanian
"Ini menjadi tantangan tugas dan tanggung jawab bersama fasilitator untuk menyosialisasikan KUR kepada petani," kata dia.
Pihaknya telah membentuk fasilitator sebanyak 32 orang tersebar di 11 kabupaten dan kota yang ditugaskan oleh kepala daerah masing-masing.