Ambon, 26/5 (Antara Maluku) - Sebanyak 82 orang siswa dari sejumlah Taman Kanak-Kanak (TK) di kota Ambon dan sekitarnya, terlihat "enjoy" mengikuti lomba mewarnai yang digelar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup se-dunia, di Ambon, Kamis.
Puluhan siswa TK yang didampingi gurunya, tampak senang dan bergembira mengikuti salah satu dari tiga mata lomba yang digelar Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Maluku untuk memeriahkan Hari Lingkungan Hidup se- dunia yang jatuh pada 5 Juni 2016.
Kebanyakan dari mereka terlihat serius mewarnai gambar hewan endemik dan langka khas Maluku seperti Nuri Raja atau Nuri Ambon (Alisterus amboinensis) yang merupakan satwa endemik Pulau Seram Maluku Tengah dan menjadi gambar wajib, sambil bernyanyi dan bersenda gurau bersama teman-teman lainnya.
Beberapa siswa TK lainnya juga tampak serius memperhatikan gambar asli hewan langka tersebut yang diberikan panitia sebagai panduan, kemudian ikut mewarnai seperti gambar aslinya dengan menggunakan krayon disediakan.
Sedangkan beberapa siswa lain, tampak merasa takut karena baru pertama kali mengikuti lomba tersebut, sehingga menangis dan harus ditemani orang tua serta guru pendamping. Setelah diberikan pengertian barulah siswa-siswa tersebut dapat mengikuti lomba dengan riang seperti teman-teman lainnya.
Sambil mewarnai, mereka juga dihibur oleh iringan orgen dan penyanyi yang melantunkan lagu anak-anak. Masing-masing siswa TK diberikan satu gambar wajib serta memilih satu gambar pilihan yang disukai.
Panitia lomba menyediakan tiga gambar satwa endemik Maluku untuk dipilih para peserta lomba yakni Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis) Kusu atau Kuskus (Spilocuscus maculatus dan Phalanger orientalis) dan Cenderawasih Aru. Ketiganya merupakan satwa langka yang kini dilindungi karena populasinya terancam punah akibat perburuan liar.
Ketua Panitia lomba Junan Tan, mengatakan, lomba mewarnai digelar untuk memperkenalkan beraneka satwa endemik dan langka yang ada di Maluku kepada para siswa sejak usia dini, sekaligus menumbuhkan minat dan perhatian mereka untuk mencintainya.
"Kami mencoba memperkenalkan hewan hewan-hewan langka yang ada di Maluku kepada mereka, sekaligus sebagai ajang kampanye untuk membangun kepedulian masyarakat untuk menjaga dan melindunginya dari kepunahan," katanya.
Kendati harus berlomba sejak pagi hingga siang hari, namun puluhan siswa TK tersebut terlihat bersemangat untuk menyelesaikan tugas mewarnainya, karena mendapatkan peralatan mewarnai secara gratis seperti krayon dan meja kecil secara gratis untuk dibawa pulang usai mengikuti lomba.
Selain mewarnai, Bapedal Maluku juga menggelar lomba napak tilas diikuti 175 peserta dan terbagi dalam 35 regu terdiri dari pelajar, mahasiswa, LSM, dan masyarakat umum, serta bersih pantai diikuti 33 desa, negeri, dan kelurahan di Kota Ambon yang letaknya di pesisir pantai Teluk Ambon bagian dalam maupun luar.
Pelaksanaan ketiga lomba tersebut disesuaikan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Dunia tahun 2016 yakni "Go Wild For Life" atau memerangi perdagangan ilegal satwa liar.
Kegiatan tersebut bertujuan menggerakkan setiap komponen masyarakat untuk sadar dan berperan melindungi serta melestarikan lingkungan maupun satwa liar, mengajak anak usia dini untuk mengenal hewan-hewan endemik Maluku yang dilindungi serta membangkitkan kreativitas dan seni gemar menggambar.
Selain itu, juga mengajak masyarakat di desa, negeri, dan kelurahan sepanjang Teluk Ambon untuk menjaga kebersihan lingkungan dan estetika pesisir pantai, serta membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih dekat dengan alam dan menjaganya dari pencemaran dan kerusakan.
Ditambahkan, pihaknya melibatkan kalangan perguruan tinggi, LSM lingkungan, wartawan, pelukis profesional serta kalangan Bapedal Maluku untuk melakukan penilaian dan penjurian terhadap tiga jenis lomba tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Puluhan siswa TK yang didampingi gurunya, tampak senang dan bergembira mengikuti salah satu dari tiga mata lomba yang digelar Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Maluku untuk memeriahkan Hari Lingkungan Hidup se- dunia yang jatuh pada 5 Juni 2016.
Kebanyakan dari mereka terlihat serius mewarnai gambar hewan endemik dan langka khas Maluku seperti Nuri Raja atau Nuri Ambon (Alisterus amboinensis) yang merupakan satwa endemik Pulau Seram Maluku Tengah dan menjadi gambar wajib, sambil bernyanyi dan bersenda gurau bersama teman-teman lainnya.
Beberapa siswa TK lainnya juga tampak serius memperhatikan gambar asli hewan langka tersebut yang diberikan panitia sebagai panduan, kemudian ikut mewarnai seperti gambar aslinya dengan menggunakan krayon disediakan.
Sedangkan beberapa siswa lain, tampak merasa takut karena baru pertama kali mengikuti lomba tersebut, sehingga menangis dan harus ditemani orang tua serta guru pendamping. Setelah diberikan pengertian barulah siswa-siswa tersebut dapat mengikuti lomba dengan riang seperti teman-teman lainnya.
Sambil mewarnai, mereka juga dihibur oleh iringan orgen dan penyanyi yang melantunkan lagu anak-anak. Masing-masing siswa TK diberikan satu gambar wajib serta memilih satu gambar pilihan yang disukai.
Panitia lomba menyediakan tiga gambar satwa endemik Maluku untuk dipilih para peserta lomba yakni Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis) Kusu atau Kuskus (Spilocuscus maculatus dan Phalanger orientalis) dan Cenderawasih Aru. Ketiganya merupakan satwa langka yang kini dilindungi karena populasinya terancam punah akibat perburuan liar.
Ketua Panitia lomba Junan Tan, mengatakan, lomba mewarnai digelar untuk memperkenalkan beraneka satwa endemik dan langka yang ada di Maluku kepada para siswa sejak usia dini, sekaligus menumbuhkan minat dan perhatian mereka untuk mencintainya.
"Kami mencoba memperkenalkan hewan hewan-hewan langka yang ada di Maluku kepada mereka, sekaligus sebagai ajang kampanye untuk membangun kepedulian masyarakat untuk menjaga dan melindunginya dari kepunahan," katanya.
Kendati harus berlomba sejak pagi hingga siang hari, namun puluhan siswa TK tersebut terlihat bersemangat untuk menyelesaikan tugas mewarnainya, karena mendapatkan peralatan mewarnai secara gratis seperti krayon dan meja kecil secara gratis untuk dibawa pulang usai mengikuti lomba.
Selain mewarnai, Bapedal Maluku juga menggelar lomba napak tilas diikuti 175 peserta dan terbagi dalam 35 regu terdiri dari pelajar, mahasiswa, LSM, dan masyarakat umum, serta bersih pantai diikuti 33 desa, negeri, dan kelurahan di Kota Ambon yang letaknya di pesisir pantai Teluk Ambon bagian dalam maupun luar.
Pelaksanaan ketiga lomba tersebut disesuaikan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Dunia tahun 2016 yakni "Go Wild For Life" atau memerangi perdagangan ilegal satwa liar.
Kegiatan tersebut bertujuan menggerakkan setiap komponen masyarakat untuk sadar dan berperan melindungi serta melestarikan lingkungan maupun satwa liar, mengajak anak usia dini untuk mengenal hewan-hewan endemik Maluku yang dilindungi serta membangkitkan kreativitas dan seni gemar menggambar.
Selain itu, juga mengajak masyarakat di desa, negeri, dan kelurahan sepanjang Teluk Ambon untuk menjaga kebersihan lingkungan dan estetika pesisir pantai, serta membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih dekat dengan alam dan menjaganya dari pencemaran dan kerusakan.
Ditambahkan, pihaknya melibatkan kalangan perguruan tinggi, LSM lingkungan, wartawan, pelukis profesional serta kalangan Bapedal Maluku untuk melakukan penilaian dan penjurian terhadap tiga jenis lomba tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016