Ambon, 30/5 (Antara Maluku) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Maluku menargetkan sampai dengan 2019 masyarakat di daerah ini sudah terjamin oleh jaminan kesehatan nasional.

"Sejak dibukanya BPJS Kesehatan tertanggal 1 Januari 2014 sudah hampir 60 persen penduduk di Maluku sudah terlayani jaminan kesehatan nasional," kata Kepala Cabang BPJS Wilayah Maluku, Rahmad Asri Ritonga di Ambon, Senin.

Artinya penduduk Maluku yang tercatat sebanyak 1,7 juta jiwa, lanjutnya, sampai dengan Mei 2016 sudah hampir 1.066.000 jiwa yang terdaftar BPJS Kesehatan.

"Karena itu kami mendorong teman-teman wartawan yang ikut dalam acara Media Gathering BPJS Kesehatan yang diselenggarak 30 Mei 2016, sekaligus dimanfaatkan untuk sosialisasi agar mendorong supaya pada 2019 Maluku sudah tercatat 100 persen terjamin oleh BPJS Kesehatan," ujar Rahmad.

Dia mengakui, paling sulit sebetulnya meyakinkan masyaraka untuk mendaftarkan diri di BPJS Kesehatan. Padahal ini perintah Undang-Undang bahwa setiap warga negara wajib mendaftarkan diri.

"Kalau sudah ada di perusahaan tempat bekerja, maka perusahaan yang wajib mendaftar ke BPJS Kesehatan," kata Rahmad.

Dia mengatakan, untuk mencapai target BPJS Kesehatan melakukan kerja sama dengan pihak Kejaksaan, maupun Dinas Tenaga Kerja, sehingga badan-badan usaha mau mendaftarkan diri atau patuh terhadap regulasi yang sudah ditetapkan negara.

Selain itu, melakukan sosialisasi mulai dari tingkat kelurahan, desa, negeri sampai ke tingkat kabupaten dan kota.

"Memang tidak semudah membalikan telapak tangan begitu, sebab kegiatan sosialisasi yang ditargetkan dihadir ratusan orang ternyata yang datang paling banyak 30 hingga 40 orang saja," tandas Rahmad.

Karena itu, BPJS Kesehatan akan membuat berita-berita di media massa di daerah ini guna meraih dukungan masyarakat.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016