Ambon, 3/6 (Antara Maluku) - Pengembangan ekonomi di daerah melalui layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) melalui agen bank mendapat sambutan positif dari warga masyarakat di Provinsi Maluku.

"Saya bersyukur atas kehadiran Agen Bank BRI di negeri ini, karena sangat membantu masyarakat dalam berbagai jenis pelayanan keuangan," kata Ratna Rehalat, di Ambon, Jumat.

Ratna adalah salah seorang nasabah Agen Bank BRI yang berlokasi di Negeri/Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Menurut dia, dengan adanya agen bank itu, warga yang ingin bertransaksi tidak perlu pergi jauh-jauh ke bank yang ada di ibu kota kecamatan maupun kabupaten/kota.

"Warga bisa menabung, tarik/setor tunai dan mendapatkan pelayanan lainnya di agen bank," katanya.

Ia mengatakan, hadirnya Agen Bank BRI di Negeri Liang betul-betul sangat membantu, karena dirinya tidak perlu membuang waktu, tenaga dan menghabiskan uang untuk transportasi pergi ke bank menabung, menarik/menyetor bahkan transfer/pengiriman uang secara tunai.

"Saya tidak perlu datang lagi ke Tulehu, ibu kota Kecamatan Salahutu atau ke Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, untuk melakukan transaksi di bank, karena di kampung saya Negeri Liang, sudah ada Agen Bank BRI (Laku Pandai) yang bisa melayani berbagai jenis transaksi keuangan," kata Ratna.

Ia mengungkapkan bahwa anaknya tiga orang kuliah di Jakarta dan mereka setiap minggu atau bulan minta dikrimkan uang untuk keperluan kuliah dan biaya makan, bahkan secara mendadak minta dikirimkan uang secepatnya.

Sebelum ada agen bank ini, kalau permintaan mendadak seperti itu membuat repot karena harus pergi jauh ke bank untuk mengirimkan uang yang mereka mintakan itu.

Tetapi setelah ada agen bank, tidak perlu repot lagi pergi ke bank untuk mengirim uang yang dimintakan secara mendadak itu, karena sudah bisa dikirim melalui agen bank yang ada di kampung.

"Sekarang kalau anak-anak saya minta dikirimkan uang dalam waktu singkat, baik pada siang hari maupun malam hari, dalam hitungan menit saja uang sudah terkirim, tanpa harus menunggu berjam-jam," ujarnya.

Jadi, pelayanan keuangan tanpa kantor (Laku Pandai) melalui Agen Bank BRI sangat baik dan bisa membantu memperpendek pelayanan ke bank dan membantu mengurangi biaya transportasi.

Oleh karena itu, Ratna mengusulkan kepada pihak agen, supaya bisa melayani pengambilan gaji pensiun, yang selama ini dilakukan di bank. Apalagi para penerima gaji pensiun usia mereka sudah tua, sehingga dengan mempertimbankan kondisi mereka, agen bank bisa melayani pengambilan gaji pensiun mereka.

"Alhamdulilah, ternyata usulan saya diperhatikan oleh agen bank, sehingga para penerima gaji pensiun tidak jauh-jauh lagi pergi ke bank," katanya.

Lebih lanjut, Ratna mengatakan, bahwa kehadiran Agen Bank BRI (Laku Pandai) di Negeri Liang, juga sangat membantu dalam pelayanan pembelian tiket pesawat.

"Kami sekeluarga atau anak-anak kami jika ingin berangkat atau pulang berlibur cari tiket pesawat tidak susah karena sudah bisa beli di kampung. Kalau mereka pulang ke Ambon tinggal dikirim kode boking saja, kemudian mereka ke bandara dan menunjukan kode boking untuk cek in, lalu naik pesawat. Paling enak kehadiran agen bank (Laku Pandai) di kampung, karena sangat membantu masyarakat umum," ujar Ratna.

Abdul Kader Drakel selaku Agen Bank BRI (Laku Pandai) di Negeri/Desa Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, saat ditemui secara terpisah menyampaikan terima kasih kepada pihak Bank BRI Cabang Ambon, yang telah merekrut menjadi agen bank di Negeri/Desa Liang.

"Saya dengan senang hati menerima tawaran menjadi agen bank (Laku Pandai), karena setelah mendengar penjelasan-penjelasan, itu sangat baik sekali karena bisa membantu masyarakat dalam hal pelayanan keuangan, tanpa harus ke bank," katanya.

Menurut Dade yang biasa disapa, bahwa sebelum operasi, dirinya bekerja sama dengan Raja Negeri/Kepala Desa bersama staf dan melaporkan bahwa ada Agen Bank BRI yang masuk di Negeri Liang untuk memberikan pelayanan keuangan, sehingga masyarakat tidak perlu susah-susah datang ke bank untuk dilayani.

"Dengan antusias Raja Negeri Liang mendukung Agen BanK BRI masuk ke negeri itu. Saya juga bekerja keras melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait manfaat dari agen bank ini. Alhamdulilah, masyarakat merasakan manfaatnya sangat luar biasa," katanya.

Agen Bank BRI, lanjut Dade melayani banyak jenis transaksi yang bisa digunakan oleh masyarakat, yakni pembelian tiket pesawat, pembayaran gaji, tranfer dan tarik/setor uang, pembayaran rekening Top TV, rekening listrik, isi pulsa, bahkan bisa cek rekening koran dan cek saldo bank.

"Masyarakat Negeri Liang sudah mendapatkan layanan dari berbagai jenis transaksi tersebut. Saya layani dengan tulus hati, sangat luar biasa manfaat agen bank ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dengan modal awal Rp40 juta, sekarang transaksi dalam satu hari bisa mencapai Rp100 juta bahkan pernah dalam satu bulan transaksi mencapai Rp1 miliar. Menariknya lagi, bahwa sebelum ada agen bank uang rekening listrik yang mengendap di masyarakat mencapi Rp3 miliar, tetapi setelah hadirnya agen bank ini, masyarakat sudah bisa langsung membayar rekening listrik.

"Jadi, kehadiran Agen Bank BRI (Laku Pandai) di Negeri Liang sangat membantu masyarakat dalam pelayanan keuangan dengan berbagai jenis transaksi," kata Dade.

Karena itu, dia mengimbau kepada Bank BRI supaya melakukan survey dan merekrut agen baru di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh pelayanan perbankan. Apalagi wilayah Maluku terdiri dari pulau-pulau, sehingga akses untuk pelayanan keuangan dari bank sangat sulit dilakukan.

Menurut dia, memang tidak gampang merekrut agen bank baru, karena perlu melakukan survey tentang kelayakan orang menjadi agen, karena rekrut tanpa survey, sulit mendapatkan orang-orang yang betul-betul dipercaya.

"Ada tiga faktor modal dasar menjadi agen bank, yakni pertama kejujuran, kedua kerja keras dan ketiga keberanian. Kita harus berdiri di atas tiga fondasi ini. Kalau itu hak orang berikan kepadanya yang menjadi haknya. Terpenting lagi kejujuran," kata Dade.

Ia mengakui bahwa profesi sehari-hari saat ini adalah guru di SD Inpres Lengkong Liang, tetapi bukan berarti pelayanan keuangan kepada masyarakat terhambat atau terputus, karena bisa dilakukan setelah pulang mengajar di sekolah sampai malam hari.

"Pelayanan keuangan dibantu juga oleh dua orang anak saya. Mereka sangat lincah dan berkat mereka juga masyarakat bisa terlayani tanpa putus," katanya.

Agen bank yang dikelolanya, bisa melayanai kredit/pembiayaan untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), ini kepercayaan yang diberikan oleh Bank BRI kepada saya untuk melayani kredit.

"Awalnya, masyarakat tidak memahami bagaimana caranya mendapatkan kredit uang di bank, tetapi dengan kehadiran agen bank ini, masyarakat beramai-ramai minta kredit untuk usaha. Usaha mereka macam-macam, misalnya usaha pisang goreng, membuat krepik dan lainnya. Sangat luar biasa manfaat agen bank ini," ujar Dade penuh semangat.

Sementara itu, Agen Bank BNI Demiati Rakib, yang ditemui secara terpisah mengakui bahwa ia melayani membuka tabungan, setoran dan tarik tunai, melayani transfer, pembayaran dan pembelian.

Selain itu, menerima pembayaran iuran BPJS Kesehatan, Kartu Kredit, Kartu Hallo, TV Langganan, TOP TV dan OKE TV.

Dia mengungkapkan bahwa transaksi dari awal sampai akhir Mei 2016, mencapai hampir Rp200 juta. Pelayanan sampai jam 10.00 Wit malam.

"Saya tetap melayani sampai malam bila ada nasabah yang meminta transakasi atau transfer. Jadi, Agen Bank BNI sangat membantu masyarakat melayanan keuangan tanpa harus ke bank," katanya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto, memberikan apresiasi kepada Bank BRI dan Bank BNI yang telah membuka agen bank (Laku Pandai) di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau pelayanan perbankan.

"Laku Pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka layanan keuangan Inklusif, yakni progam penyediaan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank) yang didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi," kata Bambang.

Menurut dia, masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, menggunakan atau mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya, antara lain karena bertempat tinggal jauh dari kantor bank atau adanya biaya serta persyaratan yang memberatkan.

"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) industri perbankan dan industri jasa keuangan lainnya berkomitmen untuk mendukung terwujudnya keuangan yang inklusif," ujarnya.

Karena itu, pemerintah Indonesia mencanangkan program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada Juni 2012, yang salah satu programnya adalah branchless banking.

"Branchless yang ada sekarang perlu dikembangkan agar memungkinkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya menjangkau segenap lapisan masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku," kata Bambang.

Laku Pandai, katanya bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sangat sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum menjangkau layanan keuangan saat ini.

"Dengan semakin banyak anggota berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia menggunakan layanan keuangan/perbankan, diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat dapat semakin lancar sehingga mendorong pertumbuhan ekonmi dan pemerataan pembangunan antarwilayah di Indonesia terutama antaradesa-kota di Provinsi Maluku," kata Bambang.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016