Ternate, 11/6 (Antara Maluku) - Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan, selama rentang waktu setahun terjadi penurunan TPT di Kota Ternate, dari 8,72 persen pada tahun 2014 menjadi 6,87 persen pada tahun 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Hal ini menjadi salah satu indikasi semakin membaiknya lapangan usaha dalam menyerap ketersediaan tenaga kerja di Kota Ternate, dimana terlihat ada peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dari 85.232 jiwa pada 2014 menjadi 88,034 jiwa pada 2015.," katanya di Ternate, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah pengangguran menurun dari 8,147 orang pada 2014 menjadi 6.497 orang pada 2015.
Penurunan jumlah pengangguran ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di mana didominasi oleh pekerjaan bebas, yakni 3.736 orang di tahun 2014 menjadi 5.967 orang ditahun 2015.
Dilihat per sektor usaha, secara umum tidak ada perubahan struktur yang signifikan, di mana tenaga kerja terserap pada sektor pertanian, industri pengolahan dan jasa.
Sektor yang dominan menyerap tenaga kerja masih tetap sektor jasa. Sementara itu, sektor industri dan pertanian, masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 14,95 persen dan 8,05 persen.
"Dari sisi jam kerja selama seminggu, masih banya penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, yaitu sebanyak 20.048 jiwa atau 22,77 persen dari total penduduk yang bekerja," kata Burhan.
Ia mengatakan jumlah pengangguran menurun dari 8,147 orang pada 2014 menjadi 6.497 orang pada 2015.
Penurunan jumlah pengangguran ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di mana didominasi oleh pekerjaan bebas, yakni 3.736 orang di tahun 2014 menjadi 5.967 orang ditahun 2015.
Dilihat per sektor usaha, secara umum tidak ada perubahan struktur yang signifikan, di mana tenaga kerja terserap pada sektor pertanian, industri pengolahan dan jasa.
Sektor yang dominan menyerap tenaga kerja masih tetap sektor jasa. Sementara itu, sektor industri dan pertanian, masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 14,95 persen dan 8,05 persen.
"Dari sisi jam kerja selama seminggu, masih banya penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, yaitu sebanyak 20.048 jiwa atau 22,77 persen dari total penduduk yang bekerja," kata Burhan.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016