Ambon, 16/6 (Antara Maluku) - General Manager PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Indrandi Setiawan mengatakan, kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) direncanakan di operasikan di Maluku pada Desember 2016.
"Informasi yang kami peroleh dari PLN pusat paling lambat pada Desember 2016 MVPP Aradeniz Powership Zeynep Sultan berkapasitas 60 MW akan dioperasikan di Maluku," katanya di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan, operasional kapal pembangkit di Maluku mengalami kendala dari target awal pada Juni 2016.
keterlambatan operasi dikarenakan proyek besar sehingga membutuhkan dukungan, evaluasi serta persetujuan pihak terkait.
"Kita tentu tidak menginginkan kapal ini mengalami kendala setelah operasi, sehinga pihak manajemen melakukan tinjauan setelah dilakukan penandatanganan kontak dilanjutkan dengan proses persiapan," katanya.
Menurut Indardi, pihaknya sementara melakukan percepatan pembanguan transmisi untuk menunjang operasional kapal pembangkit listrik MVPP
Kapal pembangkit listrik akan beroperasi di desa Waai, pulau Ambon dengan kapasitas 60 MW.
Daya listrik ini akan disalurkan melalui transmisi 70 KV di desa Waai menuju desa Passo, kecamatan Baguala hingga kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Kami saat ini sementara membangun jaringan transmisi Pulau Ambon yang dimulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai hingga Passo sepanjang 18 KM atau 150 KV, dilanjutkan pembangunan jaringan Passo- Sirimau 12 KM atau 70 KV.
Selain itu, pembangunan jaringan Passo - Hative Besar 26 KM atau 150 KV yang akan dilaksanakan pada 2017.
"Pembangunan gardu induk di kawasan Passo dan kecamatan Sirimau akan disalurkan kepada masyarakat ditargetkan rampung Juni 2016," ujarnya.
Menurut Indardi, pengoperasian kapal listrik sebagai solusi jangka pendek terhadap persoalan krisis listrik di berbagai daerah.
Pengoperasian kapal genset ini sebagai `jembatan` sebelum tuntasnya proyek listrik 35.000 MW.
Pemanfaatan kapal pembangkit listrik ini membantu daerah di Indonesia yang kekurangan listrik. Wilayah Indonesia yang merupakan kepulauan cocok untuk pembangkit listrik apung.
"Kapal-kapal `genset raksasa ini disewa oleh PLN untuk lima tahun ke depan dari perusahaan di Turki. Kita berharap masalah kelistrikan di Maluku dapat ditangani dengan kehadiran kapal pembangkit tersebut," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Informasi yang kami peroleh dari PLN pusat paling lambat pada Desember 2016 MVPP Aradeniz Powership Zeynep Sultan berkapasitas 60 MW akan dioperasikan di Maluku," katanya di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan, operasional kapal pembangkit di Maluku mengalami kendala dari target awal pada Juni 2016.
keterlambatan operasi dikarenakan proyek besar sehingga membutuhkan dukungan, evaluasi serta persetujuan pihak terkait.
"Kita tentu tidak menginginkan kapal ini mengalami kendala setelah operasi, sehinga pihak manajemen melakukan tinjauan setelah dilakukan penandatanganan kontak dilanjutkan dengan proses persiapan," katanya.
Menurut Indardi, pihaknya sementara melakukan percepatan pembanguan transmisi untuk menunjang operasional kapal pembangkit listrik MVPP
Kapal pembangkit listrik akan beroperasi di desa Waai, pulau Ambon dengan kapasitas 60 MW.
Daya listrik ini akan disalurkan melalui transmisi 70 KV di desa Waai menuju desa Passo, kecamatan Baguala hingga kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Kami saat ini sementara membangun jaringan transmisi Pulau Ambon yang dimulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai hingga Passo sepanjang 18 KM atau 150 KV, dilanjutkan pembangunan jaringan Passo- Sirimau 12 KM atau 70 KV.
Selain itu, pembangunan jaringan Passo - Hative Besar 26 KM atau 150 KV yang akan dilaksanakan pada 2017.
"Pembangunan gardu induk di kawasan Passo dan kecamatan Sirimau akan disalurkan kepada masyarakat ditargetkan rampung Juni 2016," ujarnya.
Menurut Indardi, pengoperasian kapal listrik sebagai solusi jangka pendek terhadap persoalan krisis listrik di berbagai daerah.
Pengoperasian kapal genset ini sebagai `jembatan` sebelum tuntasnya proyek listrik 35.000 MW.
Pemanfaatan kapal pembangkit listrik ini membantu daerah di Indonesia yang kekurangan listrik. Wilayah Indonesia yang merupakan kepulauan cocok untuk pembangkit listrik apung.
"Kapal-kapal `genset raksasa ini disewa oleh PLN untuk lima tahun ke depan dari perusahaan di Turki. Kita berharap masalah kelistrikan di Maluku dapat ditangani dengan kehadiran kapal pembangkit tersebut," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016