Ternate, 4/7 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, penghitungan Angka Tetap (ATAP) menunjukkan produksi padi daerah ini pada 2015 sebanyak 75.265 ton gabah kering giling (GKG), naik 3.191 ton dibanding tahun sebelumnya.

"Kenaikan produksi terjadi karena luas panen naik 246 hektare (1,16 persen), demikian juga produktivitas mengalami peningkatan sebesar 1,10 kwintal/hektare (3,01 persen"," kata Kepala BPS Malut, Misfarudin di Ternate, Senin.

Dia mengatakan, untuk Padi Sawah Luas Panen dari tahun 2014 sampai tahun 2015 meningkat 2,97 persen, sedangkan produktivitas meningkat sampai 0,03, dan produksi meningkat 3,01 persen.

Namun, untuk Padi Ladang Luas Panen (ha) dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami penurunan sebanyak 179 atau 2,60 persen, sedangkan untuk Produktivitas (ku/ha) mengalami peningkatan sebanyak 3,09 atau sebesar 11,39 persen dan Produksi (ton) dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami kenaikan sebanyak 1.582 atau 8,47 persen.

Bahkan, kenaikan produksi padi tahun 2015 (ATAP), terjadi pada subround Januari-April dan September-Desember masing-masing sebesar 3.354 ton (11,05 persen) dan 5.403 ton (30,9 persen), sedangkan untuk subround Mei-Agustus mengalami penurunan sebesar 5.566 ton atau 22,9 persen dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

"Berdasarkan hasil penghitungan ATAP, produksi jagung tahun 2015 sebesar 11.728 ton pipilan kering, turun sebesar 7.827 ton (40,43 persen) dibandingkan Angka Tetap Tahun 2014. Penurunan produksi karena turunya luas panen seluas 2.570 hektar (39,77 persen), serta turunnya produktivitas sebesar 0,13 kwintal/hektar (0,43 persen)," katanya.

Selain itu, penurunan produksi jagung tahun 2015 terjadi pada seluruh subround masing-masing yaitu subround Januari-April sebesar 2.816 ton (37,77 persen), subround Mei-Agustus sebesar 1.904 ton (34,94 persen) dan September-Desember sebesar 3.107 ton (46,71 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014.

Sedangkan, untuk hasil penghitungan ATAP, produksi kedelai tahun 2015 sebesar 771 ton biji kering, turun sebesar 287 ton (37,66 persen) dibandingkan Angka Tetap tahun 2014.

"Bahkan, penurunan produksi disebabkan karena turunnya luas panen seluas 162 hektar (26,34 persen), demikian juga produktivitas mengalami penurunan sebesar 1,90 kwintal/hektar (15,33 persen)," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016