Ambon (ANTARA) - Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Maluku menyalurkan bantuan bibit cabai holo dan jagung jakarin ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) kelas III Ambon.
"Adapun jumlah bibit yang diberikan adalah sebanyak lima kilogram cabai holo dan jagung jakarin,” Kata Kepala BSIP Maluku Kardiyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Jumat.
Cabai Holo merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki keunikan baik dari segi fisik maupun rasa. Sementara Jagung jakarin adalah varietas jagung komposit yang dikembangkan oleh BSIP Gorontalo dan BSIP Maluku. Jagung ini memiliki keunggulan tahan kekeringan dan cocok ditanam di lahan marjinal.
Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Perempuan Kelas III Ambon dan BSIP Maluku. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembinaan warga binaan dalam mengimplementasikan Astacita Presiden RI tentang ketahanan pangan di lapas tersebut.
“Hal ini juga sekaligus untuk meningkatkan keterampilan warga binaan dalam bidang pertanian,” ucap dia.

Bantuan tersebut diterima langsung oleh Sub Seksi Pembinaan LPP kelas III Ambon beserta staf sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan.
Saat dikonfirmasi Plt Kepala Lapas Perempuan Kelas III Ambon, Jefry R. Persulessy menyatakan kegiatan ini juga selaras dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menekankan pada program pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.
Selain penyerahan bibit, pegawai Lapas Perempuan Ambon juga mendapatkan edukasi mengenai teknik budidaya cabai holo dan jagung jakarin dari penyuluh serta tenaga teknis BSIP Maluku. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan program pertanian yang akan dijalankan di lingkungan Lapas.
“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dari BSIP Maluku. Kami berkomitmen bantuan ini akan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu meningkatkan keterampilan warga binaan. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan warga binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan keterampilan, tetapi juga memiliki bekal keahlian yang bermanfaat bagi kehidupan mereka setelah bebas nanti,” ujarnya.