Ambon (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1513/Seram Bagian Barat (SBB) Maluku bersama warga Desa Hatusua menanam jagung di lahan seluas 10 hektare untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah itu.
“Kodim 1513/SBB bersama masyarakat Desa Hatusua Kabupaten SBB, terus berupaya mewujudkan program ketahanan pangan yang sejalan dengan arahan Presiden RI dan Panglima TNI,” kata Komandan Kodim (Dandim) 1513/SBB Letkol Inf Roudolf G. Paulus dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan lahan seluas 10 hektare itu terdiri atas 8,5 hektare milik petani Desa Hatusua dan 1,5 hektare milik mantan pejabat SBB Mansur Tuharea yang telah diolah menjadi lahan produktif.
“Jenis tanaman adalah jagung hibrida F1 yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas Nasional. Menurutnya, ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab TNI atau Polri, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan lahan tidur untuk mendukung ketahanan pangan. Hal ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar dia.
Dalam Kegiatan ini, masyarakat Desa Hatusua bersama Kodim 1513/SBB berperan aktif mulai dari tahap persiapan lahan hingga penanaman.
Ia mengatakan Kodim 1513/SBB secara konsisten melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur. Sosialisasi ini mencakup pelatihan teknis, pendampingan, hingga edukasi tentang pentingnya diversifikasi pangan.
Menurut dia, pendekatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengelola lahan secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat menyadari bahwa potensi lahan di sekitar mereka besar. Jika dikelola dengan baik, lahan tidur ini dapat menjadi solusi atas tantangan ketahanan pangan, baik di tingkat lokal maupun Nasional,” katanya.