Ambon, 5/7 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengingatkan semua komponen masyarakat di daerah ini agar tidak terprovokasi insiden bom bunuh diri di Solo Provinsi Jawa Tengah dan Madinah, Arab Saudi yang dilakukan kelompok berkedok agama.
"Jadi jalinan keharmonisan antarumat beragama yang dicerminkan sejak bulan suci Ramadan hingga malam takbiran 1437 Hijriah hendaknya dimaknai semua komponen bangsa di Maluku agar insiden di Solo maupun Madinah jangan sampai terjadi di Maluku," kata Gubernur, di Ambon, Selasa malam.
Kenyataannya, lanjutnya, saat malam takbiran di Ambon pada Selasa malam, terlihat Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) terlibat mengamankan peristiwa perayaan hari kemenangan umat Islam setelah sebulan menunaikan ibadah puasa.
"Jadi kenyataan pahit tragedi kemanusiaan pada 1999 merupakan pembelajaran bagi masyarakat Maluku agar jangan terulang kembali, mengingat saat ini telah mencerminkan hidup orang basudara (saudara)," ujarnya pula.
Gubernur Maluku itu mengungkapkan keharuannya karena para tokoh non-Islam di Ambon sebagai barometer kehidupan umat beragama di Maluku intens memukul beduk malam takbiran 1 Syawal 1437 Hijriah yang digelar Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maluku setiap tahun.
"Saya sungguh terharu bahkan air mata hampir tidak bisa dibendung karena merasakan betapa sakral malam takbiran dengan kehadiran basudara Kristen, baik Protestan, Katholik, Buddha dan Hindu menabuh beduk malam takbiran," katanya pula.
Karena itu, Gubernur mengimbau warganya agar tetap menjalin silaturahmi orang basudara yang dibingkai `budata pela` dan `gandong sebagai` warisan leluhur yang patut dijunjung tinggi.
"Biarkan insiden di Solo apalagi Madinah ditangani negara agar silaturahmi orang basudara di Maluku tidak terprovokasi kepentingan sesat," ujar dia.
Ia mengaku bangga dengan kesadaran orang Maluku yang tidak mau terprovokasi isu-isu menyesatkan, karena saatnya mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA) berlimpah dan bernilai ekonomi untuk kesejahteraabn rakyat.
"Saatnya Maluku harus membangun daerahnya dengan mengoptimalkan pengelolaan SDA bernilai ekonomis seperti Blok Migas Masela yang saat ini menjadi perhatian internasional," ujar Gubernur.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor memaksa masuk ke Markas Polresta Solo, sehingga dikejar petugas Provos pada Selasa (5/7) sekitar pukul 07.30 WIB.
Anggota Provos itu mengejar pengendara sepeda motor yang berupaya menerobos penjagaan tersebut.
Namun tepat di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Solo terjadi ledakan yang berasal dari badan pengendara sepeda motor tersebut hingga mengenai wajah anggota Provos.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Jadi jalinan keharmonisan antarumat beragama yang dicerminkan sejak bulan suci Ramadan hingga malam takbiran 1437 Hijriah hendaknya dimaknai semua komponen bangsa di Maluku agar insiden di Solo maupun Madinah jangan sampai terjadi di Maluku," kata Gubernur, di Ambon, Selasa malam.
Kenyataannya, lanjutnya, saat malam takbiran di Ambon pada Selasa malam, terlihat Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) terlibat mengamankan peristiwa perayaan hari kemenangan umat Islam setelah sebulan menunaikan ibadah puasa.
"Jadi kenyataan pahit tragedi kemanusiaan pada 1999 merupakan pembelajaran bagi masyarakat Maluku agar jangan terulang kembali, mengingat saat ini telah mencerminkan hidup orang basudara (saudara)," ujarnya pula.
Gubernur Maluku itu mengungkapkan keharuannya karena para tokoh non-Islam di Ambon sebagai barometer kehidupan umat beragama di Maluku intens memukul beduk malam takbiran 1 Syawal 1437 Hijriah yang digelar Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maluku setiap tahun.
"Saya sungguh terharu bahkan air mata hampir tidak bisa dibendung karena merasakan betapa sakral malam takbiran dengan kehadiran basudara Kristen, baik Protestan, Katholik, Buddha dan Hindu menabuh beduk malam takbiran," katanya pula.
Karena itu, Gubernur mengimbau warganya agar tetap menjalin silaturahmi orang basudara yang dibingkai `budata pela` dan `gandong sebagai` warisan leluhur yang patut dijunjung tinggi.
"Biarkan insiden di Solo apalagi Madinah ditangani negara agar silaturahmi orang basudara di Maluku tidak terprovokasi kepentingan sesat," ujar dia.
Ia mengaku bangga dengan kesadaran orang Maluku yang tidak mau terprovokasi isu-isu menyesatkan, karena saatnya mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA) berlimpah dan bernilai ekonomi untuk kesejahteraabn rakyat.
"Saatnya Maluku harus membangun daerahnya dengan mengoptimalkan pengelolaan SDA bernilai ekonomis seperti Blok Migas Masela yang saat ini menjadi perhatian internasional," ujar Gubernur.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor memaksa masuk ke Markas Polresta Solo, sehingga dikejar petugas Provos pada Selasa (5/7) sekitar pukul 07.30 WIB.
Anggota Provos itu mengejar pengendara sepeda motor yang berupaya menerobos penjagaan tersebut.
Namun tepat di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Solo terjadi ledakan yang berasal dari badan pengendara sepeda motor tersebut hingga mengenai wajah anggota Provos.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016