Ternate, 15/9 (Antara Maluku) - Wakil Bupati Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), Muchlis Tapi Tapi menginstruksikan camat sebagai perangkat daerah yang berada di wilayah untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam di daerahnya.

"Apabila terdapat tanda-tanda atau pun tingkat intensitas hujan yang tinggi, saya mita untuk segera melaporkan ke posko BPBD Halut untuk mendapat tindak lanjut," katanya di Ternate, Kamis.

Kesiapsiagaan tersebut dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan kecelakaan laut, khususnya di wilayah Kabupaten Halut.

Wakil Bupati juga meminta pimpinan SKPD selalu dalam keadaan siaga serta mengoptimalkan koordinasi secara cepat dan tepat untuk mengamankan serta meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.

Selanjutnya, kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Halut untuk turut berperan aktif dalam meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi diantaranya dengan gerakan gotong royong membersihkan seluran air, selokan serta membersihkan lingkungan.

Apel gelar kekuatan siaga bencana di Kabupaten Halmahera Utara dihadiri Wakil Bupati Muchlis Tapi Tapi, Forkopimda, Pimpinan SKPD serta Pejabat dan Perwira Polres Halmahera Utara bertempat di lapangan upacara Polres Halut.

Wakil Bupati Muchlis Tapi Tapi juga mengapresiasi peserta dan panitia pelaksana yang telah mempersiapkan diri, sehingga apel kesiapsiagaan antisipasi bencana dapat terselenggara sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Menurut Wabup, kesiapsiagaan ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka tetapi yang lebih penting, semua jajaran aparat birokrasi di Kabupaten Halmahera Utara, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun masyarakat selalu siap dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.

"Kita semua menyadari bahwa bencana alam tidak dapat dicegah, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan terjadi akibat bencana tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, hendaknya satuan pelaksana penangulangan bencana dapat memberikan berbagai informasi kepada warga, khususnya masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana, sehingga dengan demikian masyarakat akan memahami apa-apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Menurutnya, belajar dari pengalaman lalu pada tahun 2015 terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Halmahera Utara merupakan bencana yang cukup besar karena bencana tersebut telah mengalami kerugian bagi masyarakat dan pemerintah dimana lahan-lahan pertanian warga rusak serta di tutupnya aktivitas penerbangan bandara Kuabang Kao.

Bahkan, pada bulan Juni 2016 terjadi banjir di desa Rawajaya kecamatan Tobelo, desa Mahia dan Wosia kecamatan Tobelo Tengah yang mengakibatkan 23 unit Rumah rusak dan 121 jiwa mengungsi dan situasi saat ini, abu Vulkanik gunung Dukono sudah meresahkan masyarakat.

Usai menggelar apel persiapan tersebut, Wabup, didampingi Kapolres AKBP Yudi Rumantoro dan Dandim 1508/Tobelo, Letkol (Arh) Herwin Budi Saputra langsung mengecek seluruh perlengkapan personel terkait kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016