Ternate, 6/11 (Antara Maluku) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara menyambut baik kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) setempat, karena akan meningkatkan produktivitas.
"UMP idealnya memang harus sesuai dengan standar minimal biaya hidup, dan mungkin butuh pengkajian lebih mendetail lagi di setiap perkembangan ekonomi Malut," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku Utara, Dwi Tugas Wluyanto di Ternate, Sabtu.
Dia menambahkan, kondisi pertumbuhan ekonomi yang sedang melemah tentu menjadi hambatan tingkat kenaikan upah, Untuk itu, masyarakat harus melakukan upaya diversifikasi pendapatan dan tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan.
"Sebagai contoh, jika suami seorang PNS, maka istri harus berusaha, walaupun kecil-kecilan, yang penting bisa menambah penghasilan untuk keluarga," ujarnya.
Menurut Dwi Tugas, semangat kewirausahaan hurus ditumbuhkan di masyarakat, karena banyak kegiatan-kegiatan produktif yang bisa dilakukan dalam rangka menambah pendapatan.
Pemerintah daerah juga harus terus mendorong masyarakat dalam mengembangkan UMKM, terutama melalui usaha kreatif.
"UMKM di Malut termasuk cukup banyak, bagaimana tinggal pemerintah daerah terus membantu mendorongnya, karena yang utama adalah semangat untuk berwirausah lebih ditingkatkan lagi, agar mereka terus berusaha walapun mengalami kegagalan," katanya.
Ia menambahkan, UMP Rp1.975.000 masih belum memuaskan semua pihak, namun dengan kenaikan itu dapat mengurangi atau memperkecil kapasitas kebutuhan masyarakat.
"Kita berharap kenaikan UMP ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"UMP idealnya memang harus sesuai dengan standar minimal biaya hidup, dan mungkin butuh pengkajian lebih mendetail lagi di setiap perkembangan ekonomi Malut," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku Utara, Dwi Tugas Wluyanto di Ternate, Sabtu.
Dia menambahkan, kondisi pertumbuhan ekonomi yang sedang melemah tentu menjadi hambatan tingkat kenaikan upah, Untuk itu, masyarakat harus melakukan upaya diversifikasi pendapatan dan tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan.
"Sebagai contoh, jika suami seorang PNS, maka istri harus berusaha, walaupun kecil-kecilan, yang penting bisa menambah penghasilan untuk keluarga," ujarnya.
Menurut Dwi Tugas, semangat kewirausahaan hurus ditumbuhkan di masyarakat, karena banyak kegiatan-kegiatan produktif yang bisa dilakukan dalam rangka menambah pendapatan.
Pemerintah daerah juga harus terus mendorong masyarakat dalam mengembangkan UMKM, terutama melalui usaha kreatif.
"UMKM di Malut termasuk cukup banyak, bagaimana tinggal pemerintah daerah terus membantu mendorongnya, karena yang utama adalah semangat untuk berwirausah lebih ditingkatkan lagi, agar mereka terus berusaha walapun mengalami kegagalan," katanya.
Ia menambahkan, UMP Rp1.975.000 masih belum memuaskan semua pihak, namun dengan kenaikan itu dapat mengurangi atau memperkecil kapasitas kebutuhan masyarakat.
"Kita berharap kenaikan UMP ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016