Ambon, 22/11 (Antara Maluku) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama Prof. H. Nur Syam mengatakan pembangunan bandara embarkasi haji di Maluku masih belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat, karena masih menunggu proses pengurusan beberapa persyaratan, seperti sarana-prasarana, administrasi dan rekomendasi dari beberapa kementerian terkait.

"Belum bisa kami pastikan kapan bisa direalisasikan karena sedang dalam proses untuk mengurus semuanya itu, mudah-mudahan segera kalau persyaratan sudah bisa dipenuhi," katanya di Ambon, Selasa.

Menurut Nur Syam, untuk bisa menjadi embarkasi antara, persyaratan yang pertama harus dipenuhi oleh sebuah bandara udara adalah wajib memiliki sarana-prasarana pendukung haji, salah satunya adalah adanya asrama haji yang cukup untuk menampung para calon haji.

Selain itu juga harus bisa memenuhi persyaratan administrasi dan rekomendasi dari beberapa kementerian terkait, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, dan imigrasi.

Jika semua persyaratan tersebut telah dipenuhi, maka pembangunan bandara udara embarkasi dapat segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Yang utama adalah sarana-prasarana untuk kepentingan haji harus ada di bandara udara itu sendiri, misalnya ada asrama haji yang sudah menjadi milik Kementerian Agama," ucapnya.

Sebagai daerah kepulauan dengan luas daratan yang lebih kecil dari lautan, kata dia, Maluku memang harus memiliki bandara embarkasi haji, guna membantu mengurangi tingginya anggaran yang harus dikeluarkan oleh para calon haji yang jauh dari ibu kota provinsi.

"Pada prinsipnya kami melihat tingkat kesulitan di Maluku luar biasa, kalau ada orang Maluku yang pergi haji dia harus beberapa hari sebelumnya sudah berangkat, beberapa kali naik-turun transportasi, dan itu high cost. Adanya bandara udara antara akan menekan anggaran, meminimalisir kepenatan, dan yang tidak kalah penting adalah menjadi kebanggaan daerah," katanya.

Untuk kuota haji di Maluku, kata dia lagi, belum ada rencana penambahan kuota, tapi akan lebih difokuskan pada pemenuhan kuota yang sudah ditentukan sebelumnya, yakni 211.000 orang.

"Penambahan kuota haji tidak ada, yang ada hanya pemenuhan kuota 211.000 orang, tahun depan bisa kembali ke kuota normal," ucap Nur Syam.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016