Ambon, 29/11 (Antara Maluku) - Komunitas Baronda Ambon yang terdiri dari kumpulan anak muda Ambon yang kreatif mempromosikan pariwisata dan budaya Provinsi Maluku melalui media sosial (medsos).

Penggagas berdirinya Baronda Ambon Vander Soukottadi Ambon, Selasa, menyatakan komunitas ini merupakan kumpulan anak muda yang terdiri dari para mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang memiliki visi dan misi yang sama mempromosikan Maluku melalui dokumentasi foto dan video dan diunggah di media sosial.

"Kurang lebih seluruh media sosial kita aktif untuk melakukan promosi seperti facebook, twitter, instagram, path, youtube. Untuk akun instagram saat ini kita memiliki pengikut kurang lebih 30 ribuan," katanya.

Menurut dia, sejak dibentuk 2 Desember 2013 komunitas baronda Ambon memiliki anggota sebanyak 80 orang yang aktif melakukan promosi dan dokumentasi sejumlah objek wisata di Maluku.

"Awal dibentuk kita fokus pada foto model di objek wisata di Pulau Ambon, selanjutnya kami tertarik untuk mempromosikan objek wisata dan berbagai adat dan budaya Maluku. Sampai saat ini kita telah mempromosikan sejumlah kabupaten di akun medsos kita, dan mendapat perhatian yang luar bisa dari masyarakat di luar Maluku," katanya.

Vander mengatakan, setiap kabupaten dan kota memiliki keunikan dan keindahan alam tersendiri, seperti wisata pantai di Maluku Tenggara dengan objek wisata pulau Bair, pantai Ngartafur. Sedangkan di Pulau Banda memilik keindahan alam bawah laut, serta sejarah dan budaya.

"Dari 11 kabupaten dan kota di Maluku Kabupaten Maluku Barat Daya dan Buru yang belum kita kunjungi untuk melakukan dokumentasi, ini akan menjadi proyek kita ke depan," ujarnya.

Ia menjelaskan, upaya promosi dan dokumentasi yang dilakukan mendapat perhatian dari berbagai pihak untuk melakukan kerjasama di antaranya Kodam XVI Pattimura dalam kegiatan simulasi TNI/Polri, pesta teluk 2016 yang merupakan kegiatan tahunan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kretaif Provinsi Maluku, serta Rumah Peradaban Tanimbar dan Banda dari Balai Arkeologi Maluku.

"Selain itu kami juga menerima jasa foto prewedding serta paket dokumentasi pernikahan, yang dilakukan oleh teman-teman komunitas sesuai tugas masing-masing yakni foto, video dan drone," katanya.

Salah Satu penggagas Baronda Ambon Michael Matekohy mengakui, upaya dokumentasi dan promosi yang dilakukan tidak terlepas dari upaya teman-teman baronda Ambon yang belajar secara otodidak untuk belajar foto dan video.

"Dari semua anggota baronda tidak ada yang sekolah fotografi atau kuliah di jurusan komunikasi, tetapi kami semua otodidak dan belajar dari media youtube, tetapi kita semua berupaya sehingga dokumentasi kami tidak hanya dinikmati tetapi menjadi referensi untuk melakukan liburan di Maluku," ujarnya.

Michael menambahkan, dampak yang dihasilkan dari terbentuknya komunitas ini juga cukup banyak di antaranya sumber referensi pariwisata bagi masyarakat di luar Maluku, tidak hanya untuk objek wisata unggulan tetapi juga bahan penelitian para mahasiswa tentang pariwisata Maluku.

"Kita berharap melalui dokumentasi yang dibuat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih mengenal lagi wisata dan kebudayaan Maluku," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016