Saumlaki, 11/1 (Antara) - Suasana debat publik antarcalon Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) yang digelar KPUD setempat diwarnai ketegangan, menyusul ketidakhadiran Markus Faraknimela, yang berpasangan dengan Dharma Oratmangun (DOA) dan diusung Golkar dan PAN.

Pantauan Antara, acara debat bertema Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat yang berlangsung di Gedung Kesenian Saumlaki, Selasa sore hingga malam itu diwarnai hujan interupsi.

Tidak hadirnya Markus karena sedang menjalani perawatan intensif di luar daerah membuat kandidat yang ikut hanya kandidat dari Pasangan calon nomor urut 1 (Fatwa) yakni Agustinus Utuwaly, dan dari pasangan calon nomor urut dua (Power and Justice), Jusuf Silety.

Hujan interupsi serta keberatan dilontarkan sejumlah kader dan simpatisan PDIP yang mengusung Power and Justice, setelah pihak KPU membacakan surat permohonan ijin dari tim pemenangan pasangan DOA dengan nomor surat B-05/DOA-MTB/I/2017.

Markus Faraknimela dilaporkan sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Dr.Ramelan di Surabaya, provinsi Jawa Timur.

"Kami dari Power and Justice merasa ini sebuah ketidakadilan. Intinya, semua calon sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di Ambon dan dinyatakan lulus tahapan itu, yang artinya sudah siap untuk tempur, tetapi kenapa dalam jangka waktu yang singkat ini ada yang sakit berat seperti ini?, kata Joseph Fasse, anggota tim pemenang Power and Justice.

Selain Joseph, sejumlah kader dan simpatisan pasangan Power and Justice sempat berdiri dan meneriakkan keberatan serta sindiran. Hal itu mengundang amarah dari pendukung DOA sehingga nyaris terjadi adu fisik antarkedua pihak.

Ketegangan berhasil diredam setelah aparat kepolisian melakukan pengamanan secara cepat dan disusul dengan klarifikasi dari Ketua KPUD MTB, Johana Lololuan.

"Kami telah melakukan semuanya di atas aturan KPU. Ketika calon tidak hadir pada saat debat kandidat maka ada sanksinya. Merujuk pada peraturan KPU nomor 123 yang mengatur secara utuh tentang debat kandidat maka kami sudah mengumumkan bahwa hanya dua kandidat yang mengikuti debat publik ini," katanya.

Johana menjelaskan bahwa persoalan sakit sang calon merupakan sesuatu yang terjadi di luar dugaan, sehingga para pendukung dan simpatisan maupun tim pemenangan yang hadir diminta untuk tidak saling menghujat dan memfitnah, agar demokrasi tidak tercederai.


Pendidikan dan Kesehatan

Dalam debat, Agustinus Utuwaly yang berpasangan dengan Petrus Fatlolon dan didukung oleh Partai Demokrat, Partai Gerindra, Hanura, PKB, dan PKS mengatakan bahwa pasangan Fatwa memiliki visi MTB Cerdas, Sehat, Mandiri dan Berwibawa.

Berbicara soal cerdas, maka persoalannya adalah pendidikan. Pendidikan dan kesehatan merupakan pelayanan dasar yang merupakan skala prioritas di tingkat nasional maupun daerah.

"Bahkan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang namanya pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan adalah skala prioritas satu," katanya.

Untuk mewujudkan visi di bidang pendidikan, Fatwa berkomitmen melakukan perubahan kUalitas pendidikan serta moral pimpinan dan staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut dia, pengamatan selama ini menunjukkan hampir seluruh Kepala Dinas Pendidikan MTB harus berurusan dengan pihak penegak hukum dan akhirnya mendekam di penjara.

"Pendidikan harus gratis seratus persen, tidak ada pungutan biya pendidikan seperti uang ujian, komite dan lain-lain, karena itu perlu ditambahkan biaya operasional sekolah," tandasnya.

Agustinus juga mengatakan pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan.

"Saat ini kita sudah mengalami kemajuan yang cukup berarti dengan sarana prasarana pendidikan serta tenaga organik kesehatan yang cukup memadai. Jika Tuhan berkenan untuk kami memimpin negeri ini, maka kesehatan juga harus gratis," katanya.

Sementara itu, Jusuf Siletty yang berpasangan dengan Cabup Petrus Paulus Werembinan dan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), memaparkan strategi Power and Justice jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati MTB periode 2017 - 2022 adalah membangun MTB yang berdikari dan religius dalam semangat masyarakat negeri Daun dan Lolat ini.

MTB berdikari adalah mampu menikmati layanan pembangunan berkualitas di sektor kesehatan dan pendidikan, ditunjang dengan infrastruktur yang memadai dan merata, tata kelola pemerintahan yang baik serta penghargaan terhadap hukum dan HAM, sehingga mendorong terciptanya masyarakat yang sehat, cerdas dan sadar hukum dan HAM.

Selain itu, masyarakat MTB mampu mengelola sumber daya alam secara maksimal, menciptakan dan mengembangkan usaha kecil dan menengah, serta memperkuat dunia kerja profesional sehingga dapat meningkatkan pendapatan untuk hidup layak.

"Religius dalam semangat Duan Lolat yakni penyiapan masyarakat MTB dengan nilai-nilai spiritualitas dan multikultural yang menghargai perbedaan dan keberagaman," katanya.

Menurut dia, kemajuan masyarakat yang diperjuangkan hendaknya tetap sesuai dengan semangat Duan Lolat dalam budaya Tanimbar yang bertujuan membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Menjawab tema debat hari ini, maka visi kami adalah tata kelola pemerintahan yang bersih, profesional, layanan publik yang tepa, mudah diakses dan murah. Kita harus menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat dan profesional untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat," katanya.

Jusuf juga menyatakan Power and Justice berkomitmen, jika terpilih maka akan memberikan ruang pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Di bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak, Power and justice bertekad memberikan bantuan hukum secara gratis bagi masyarakat kurang mampu, penegakan, pemenuhan dan promosi hak-hak perempuan dan anak secara berkelanjutan, meningkatkan upaya pemenuhan hak anak termasuk anak terlantar dan anak jalanan, serta melakukan rehabilitasi mental dan sosial bagi anak bermasalah dengan hukum.

"Di bidang pendidikan, kami akan menyediakan kebutuhan sekolah berupa pakaian seragam, tas, sepatu, buku, dan alat tulis bagi seluruh siswa PAUD sampai SMU setiap tahun ajaran secara gratis.

Sementara di bidang kesehatan akan ada penempatan bidan di setiap desa dan dokter di setiap kecamatan.

Selain tim pemenangan dan masyarakat pendukung masing-masing kandidat, debat publik tersebut dihadiri oleh para undangan dari setiap perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah maupun unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017