Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris, menilai seharusnya calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memahami perbedaan antara kekerdilan pada anak atau stunting dan gizi buruk.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Charles mengatakan stunting dan gizi buruk adalah dua hal berbeda, sehingga jangan sampai dicampuradukkan, karena dapat membuat masyarakat semakin bingung.
Selain itu, jika tidak membedakan antara stunting dan gizi buruk, maka hal itu akan mendistorsi edukasi kesehatan masyarakat yang selama ini sudah dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
"Jadi, setelah Ganjar menjelaskan beda stunting dan gizi buruk dalam debat terakhir, Prabowo seharusnya paham," kata Charles.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud tak persoalkan Presiden Jokowi ikut berkampanye
Dia mengatakan Prabowo yang tak memahami perbedaan antara stunting dan gizi buruk itu merupakan fakta yang serius. Oleh karena itu, Charles pun menilai kini publik bertanya-tanya terkait dasar pemikiran program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran.
"Apakah program tersebut cuma gimik untuk mencari perhatian masyarakat tanpa didasari pemikiran tentang pencegahan stunting yang benar?" kata Charles yang juga wakil ketua Komisi IX DPR RI tersebut.
Dia lalu menjelaskan bahwa stunting pada anak hanya bisa dicegah lewat asupan bergizi sejak ibu hamil dan anak sebelum berusia 2 tahun.
Setelah anak berusia 2 tahun, lanjutnya, stunting tidak bisa dicegah, karena defisiensi nutrisi sudah terjadi dalam jangka waktu lama (kronis) dan menimbulkan dampak permanen.
Baca juga: TPN sebut kasus Palty hanya bisa diproses berdasar delik aduan
Pada Debat Kelima Capres Pemilu 2024, Minggu (4/2), Prabowo bertanya apakah Ganjar setuju mengenai program makan siang gratis guna mencegah stunting.
Ganjar pun meluruskan bahwa stunting hanya bisa dicegah ketika anak dalam kandungan, dengan memberi asupan gizi kepada sang ibu hamil.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TPN: Prabowo seharusnya paham perbedaan "stunting" dan gizi buruk
TPN nilai Prabowo seharusnya paham perbedaan "stunting" dan gizi buruk
Senin, 5 Februari 2024 11:37 WIB