Ambon, 19/1 (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, Kamis, melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau kerjasama dengan PT Mitra Lintas dan IGP (Indonesia Grand Prix) dalam rangka gelar balap sepeda dunia dengan nama Tour de Molvccas (TdM) pada 14-22 September 2017.

Pemprov Maluku diwakili Sekretaris Daerah setempat, Hamin Bin Tahir, sedangkan PT Mitra Lintas dan IGP sebagai Event Organizer (EO) diwakili oleh Ibu Inge Milasari Sanjaya.

Penandatanganan itu, disaksikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Ibu Habiba Saimima, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Semuel Huwae dan pengurus ISSI Maluku.

Selain itu, disaksikan juga oleh sejumlah anggota tim survei lokasi dari PT Mitra Lintas dan IGP.

Sekda Hamin dalam sambutannya meminta masyarakat Maluku khusus di sejumlah etape yang dilalui oleh para pembalap dari dalam negeri maupun luar negeri, perlu menyambut kegiatan bertaraf internasional ini dengan antusias dan menyuguhkan adat budaya masing-masing.

"Kami mengharapkan masyarakat dapat merespon TdM ini secara antusias dan menyambut para peserta dengan penuh keramahan. Kami juga berharap kepada pemerintah kabupaten/kota, agar sebelum kegiatan ini digelar, perlu persiapan-persiapan secara baik, terutama pada acara penyambutan peserta, sehingga dapat berjalan lancar, tertib dan aman," katanya.

Pimpinan survei sekaligus konsultan utama balap sepeda kelas dunia, Jamaludin Mahmood menyatakan Maluku siap dan layak menyelenggarakan tour profesional kelas dunia, setelah melakukan survei pada 13-18 Januari 2017 bersama PB.ISSI dan ISSI Maluku.

"Setelah hampir satu Minggu berkeliling pulau Seram, kami melihat kondisi jalan layak untuk dilalui, kendati ada kendala beberapa ruas jalan kondisinya rusak. Kemudian keterbatasan akomodasi dan sarana-prasarana, seperti penginapan dan hotel. Tetapi kami yakin Pemprov Maluku dan Pemkab di pulau Seram akan segera memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya," kata Jamaludin.

Race Coordinator for East Indonesia dan IGP ( Indonesia Grand Prix), Robert Eppedando mengatakan kesuksesan tiga tour lainnya, yakni Singkarak, Banyuwangi dan Flores akan tertular di Tour de Molvccas (TdM).

"Apa dampak TdM? Kita mengharapkan dampak ekonomis, infrastruktur, sarana dan prasarana," kata Robert.

Menurut dia, secara teknis untuk panjang etape mulai dari Piru dan kembali ke Kota Ambon, panjangnya kurang lebih 802,1 kilometer, yang melewati 5 etape. Dari lima etape tersebut yang terberat adalah etape yang melewati Taman Nasional Manusela (TNM).

"Saya kira ini menjadi bahan cerita para peserta dan sangat luar biasa, boleh dibilang ini jalur neraka, tetapi kalau sudah diprogramkan akan menjadi jalur berkah," ujarnya.

Secara teknis TdM, lanjutnya bahwa para pembalap tersebut lebih suka menikmati yang alami termasuk keramatamahan warga masyarakat. Kemudian fasilitas hotel dan penginapan, para peserta lebih suka warna putih untuk alas tempat tidur, selimut, dan sarung bantal serta toilet jongkok bukan duduk, termasuk pendingin ruangan.

"Saya kira ini standar fasilitas yang diingingkan oleh para perserta. Sedangkan fasilitas lainnya mereka bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada," kata Robert.

Karena itu, sesuai hasil survei awal yang dilakukan pihaknya, masih ditemukan fasilitas yang tidak memenuhi standar dan diharapkan dapat disesuaikan, karena masih ada waktu sampai bulan September 2017.

Robert juga mengungkapkan peserta yang akan hadir mengikuti TdM sekitar 30 negara, ditambah tuan rumah Indonesia sekitar 20 tim, sehingga mencapai 100 pembalap dengan total rombongan sekitar 700 orang.

"Para pembalap yang ikut serta dalam TdM adalah pembalap yang kerap mengikuti balap sepeda profesional yang tercatat dalam kalender badan sepeda dunia atau Union Cycliste International (UCI) dari divisi II dan III. UCI dan PB ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) telah menyatakan dukungan terhadap penyelenggaraan TdM," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Ibu Habiba Saimima berharap TdM akan memiliki efek domino atau multiplier efek.

"Kita di Maluku mempunyai banyak obyek wisata yang menarik dan eksotik berkelas dunia, mulai dari wisata alam dan keindahan bawah laut, termasuk wasata sejarah dan lainnya. Sekarang saatnya kita gencar melakukan promosi," kata Habiba.

Menurut dia, TdM adalah event strategis karena akan mendatangkan banyak wisatawan dalam negeri dan mancanegara yang berkunjung ke Maluku.

"TdM diharapkan dapat menjadi branding keindahan alam Maluku, sehingga menaikan popularitas, reputasi dan trust. Nantinya banyak wartawan nasional dan internasional yang meliput, memberitakan dan memotret. Kita mendorong masyarakat untuk memberikan komentar dan memasang foto di media sosial sehingga menjadi trending topik dunia," ujarnya.

Event TdM, lanjut Habiba menjadi momentum memasyarakatkan olahraga sepeda di Maluku dan mendorong generasi muda, sehingga kelak akan muncul atlet sepeda berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

"TdM menjadi bagian dari kampanye hemat energi serta cintai lingkungan yang sehat, sebab sepeda dapat menjadi alat transportasi yang tidak menggunakan bahan bakar," katanya.

TdM akan melintasi pulau Seram dan rencananya start dari Piru-Masohi, etape pertama sepanjang 184 kilomter, Sawai-Bula, etape kedua, sepanjang 228,8 kilometer, Bula-Wahai, etape ketiga, sepanjang 159,2 kilometer.

Selanjutnya, Masohi-Kairatu, etape keempat, sepanjang 142,4 kilometer, Namalatu-Ambon loop, etape kelima, sepanjang 87,8 kilometer. Total jarak yang ditempuh TdM 2017 adalah 802,1 kilometer. Grandfinish di Lapangan Merdeka Kota Ambon.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017