Saumlaki, 22/1 (Antara Maluku) - Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) Bitsael S. Temmar bersama Ketua Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt.A.J.S.Werinussa meresmikan Gereja Ebenhaezer di Kota Saumlaki, Minggu.

Dalam sambutannya usai acara pemberkatan dan peresmian, Bitsael mengapresiasi warga jemaat Klasis Tanimbar Selatan yang telah mengimplementasikan jiwa dan nilai kegotongroyongan Masohi atau Marhaen yang sudah nyaris punah akibat desakan budaya baru.

"Anda semua, tua muda, tokoh, laki, perempuan, kaya, miskin berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Pelajaran penting di kota ini adalah warga GPM mempraktekkan nilai kegotongroyongan itu secara luar biasa," katanya.

Ia juga menyatakan, sikap yang ditunjukkan itu merupakan pelajaran bagi masyarakat, khususnya generasi muda di MTB akan arti partisipasi dalam kebersamaan.

Menurut bupati, pemerintah Kabupaten MTB selama 10 tahun terakhir ini ikut mendorong terciptanya pembangunan manusia dan kemanusiaan sebagai wujud dari citra Allah. Pembangunan itu dilakukan secara merata dan menjangkau semua wilayah, tidak ada yang diabaikan atau ditinggalkan.

Cepatnya pembangunan infrastruktur, pemerintahan, ekonomi dan sosial yang merata di semua wilayah telah mengubah wajah MTB. Keterisolasian daerah ini berakhir dengan kecepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dermaga penyebrangan, bandara, dan sebagainya.

"Jarak antardesa bahkan keluar wilayah sekalipun sudah tidak lagi menjadi masalah. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini kita juga menempuh kebijakan pengadaan sarana transportasi laut, darat termasuk telekomunikasi yang semakin mengubah wajah negeri kita ini," katanya.

"Selama 10 tahun terakhir ini pemerintah daerah juga memberikan perhatian penuh akan kebutuhan sarana peribadatan semua agama baik Kristen, Katolik, maupun Islam," tambahnya.

Sementara itu, Pdt. A.J.S. Werinussa mengatakan bahwa pembangunan gereja Ebenhaezer oleh jemaat GPM Saumlaki semenjak empat tahun lalu itu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten MTB.

Gedung gereja bagi warga GPM, kata dia, adalah sesuatu yang istimewa. Ini terbukti dari kerja keras warga jemaat untuk membangun gereja yang besar dan megah di pusat kota Saumlaki.

Ia berharap keistimewaan gereja tidak hanya terlihat saat proses pembangunannya, tetapi harus diwujudkan sebagai tempat berdoa dan benar-benar menjadi tempat bergumul orang yang hendak bergumul tanpa dibatasi.

Gereja Ebenhaezer Saumlaki yang masuk wilayah Klasis Tanimbar Selatan dibangun sejak 6 September 2012.

Berkapasitas 1.200 orang, pembangunan gedung gereja itu menghabiskan dana Rp17 miliar yang bersumber dari dana bantuan Pemerintah Kabupaten MTB, para donatur, dan sumbangan wajib warga jemaat.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017