Ternate, 23/1 (Antara Maluku) - Kalangan kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara (Malut) mendatangi lingkungan Tabanga, Sulamadaha untuk dicanangkan sebagai desa toleran.

"Sebab, kawasan Tabanga diketahui telah hidup puluhan tahun kepala keluarga (KK) beragama Nasrani di tengah mayoritas Muslim di daerah itu hidup rukun dan damai," kata pendiri prodi PKn DR Syahril Muhammad di Ternate, Senin.

Dia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan oleh program studi PKn FKIP Unkhair Ternate, dicanangkan Tabanga sebagai kampung toleran ini sejalan dengan visi dan misi prodi yakni meningkatkan kualitas pembelajaran PKn yang berkualitas majemuk, berbasis kemaritiman.

"Kami ambil dari sisi majemuk itulah kami mencoba untuk melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap antar umat beragama, dan kami juga jadikan Tabanga sebagai kampong toleran," ujarnya.

Menurut Syahril, pihaknya bertatap muka dengan perwakilan tokoh masyarakat Tabanga Lurah Sulamadara, Pendeta dan ketua RT setempat.

Sehingga, atas dasar itu dan juga dilihat dari sisi sejarah dan kebudayaan bahwa komunitas Tabanga adalah bagian dari Kesultanan Ternate di masa lalu, cukup lama sejak sultan berjaya di masa lalu itu.

Bahkan, masyarakat Tabanga, kata Syahril, sejak lama merupakan bagian dari komunitas terkecil yang ada di Ternate ini yang merupakan kota mayoritas beragama Islam dan ini bagian dari keunggulan yang perlu dilestarikan sikap toleransi antar-umat beragama di Ternate.

"Keunggulan mereka bisa bertahan lama walaupun sempat terjadi konflik dan perpecahan tetapi mereka tetap berada di tengah-tengah masyarakat mayoritas muslim dan tidak ada konflik," katanya.

Dari dasar itu baginya ada filosofi membangun untuk Maluku Utara, bahwa "jou se ngofa ngare "sehingga mereka bisa menghargai agama, masyarakat yang datang dengan visi inilah prodi PKn mencanangkan untuk program studi ini untuk persiapan di lakukan fisitasi prodi akan datang.

"Kami memilih desa ini sebagai strategi untuk membudayakan sebab secara umum saya lihat banyak terjadi intoleran di mana-mana maka prodi mengambil sikap dalam rangka upaya menyatukan integritas, budaya menuju masyarakat madani sesuai tema kami tawarkan," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017