Ternate, 24/1 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) pada April 2017 akan menggelar Festival Kepulauan Rempah, sebagai salah satu upaya mempromosikan potensi pariwisata daerah sekaligus menarik kunjungan wisatawan.
"Kami sudah mengkoordinasikan penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah itu ke Kementerian Pariwisata dan mendapat tanggapan positif, bahkan pihak Kementerian Pariwisata menyarankan acara peluncurannya dilakukan di Jakarta," kata Bupati Halmahera Barat Danny Missy di Ternate, Selasa.
Penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah bukan sebagai pengganti Festival Teluk Jailolo yang sejak sembilan tahun terakhir digelar di Halmahera Barat setiap bulan Mei, justru Festival Kepulauan Rempah ini akan menjadi pemanasan untuk penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo.
Menurut Bupati, pada penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut, Pemkab Halmahera Barat akan mempromosikan berbagai potensi wisata daerah itu, seperti keindahan bawah laut, air terjun di tepi pantai, hutan mangrove, habitat burung bidadari dan kekhasan budaya.
Selain itu, Pemkab Halmahera Barat akan memanfaatkan momentum penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut untuk mengangkat kembali sejarah rempah di Malut mulai zaman kolonial hingga saat ini.
"Bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol dan Belanda datang ke Malut pada bebrapa abad silam karena keberadaan rempah di wilayah ini, khususnya cengkih dan pala, sejarah inilah yang kita akan gaungkan pada festival tersebut," kataDanny Missy.
Para pelaku UKM di Halmahera Barat, termasuk masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut untuk memasarkan berbagai produknya, seperti berbagai kerajinan dan produk kuliner sehingga akan meningkatkan pendapatan mereka.
Danny menambahkan pada penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut Pemkab Halmahera Barat akan melibatkan Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan sebagai implementasi dari program kerja sama Segi Tiga Emas ketiga daerah yang di antaranya dibidang pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Kami sudah mengkoordinasikan penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah itu ke Kementerian Pariwisata dan mendapat tanggapan positif, bahkan pihak Kementerian Pariwisata menyarankan acara peluncurannya dilakukan di Jakarta," kata Bupati Halmahera Barat Danny Missy di Ternate, Selasa.
Penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah bukan sebagai pengganti Festival Teluk Jailolo yang sejak sembilan tahun terakhir digelar di Halmahera Barat setiap bulan Mei, justru Festival Kepulauan Rempah ini akan menjadi pemanasan untuk penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo.
Menurut Bupati, pada penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut, Pemkab Halmahera Barat akan mempromosikan berbagai potensi wisata daerah itu, seperti keindahan bawah laut, air terjun di tepi pantai, hutan mangrove, habitat burung bidadari dan kekhasan budaya.
Selain itu, Pemkab Halmahera Barat akan memanfaatkan momentum penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut untuk mengangkat kembali sejarah rempah di Malut mulai zaman kolonial hingga saat ini.
"Bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol dan Belanda datang ke Malut pada bebrapa abad silam karena keberadaan rempah di wilayah ini, khususnya cengkih dan pala, sejarah inilah yang kita akan gaungkan pada festival tersebut," kataDanny Missy.
Para pelaku UKM di Halmahera Barat, termasuk masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut untuk memasarkan berbagai produknya, seperti berbagai kerajinan dan produk kuliner sehingga akan meningkatkan pendapatan mereka.
Danny menambahkan pada penyelenggaraan Festival Kepulauan Rempah tersebut Pemkab Halmahera Barat akan melibatkan Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan sebagai implementasi dari program kerja sama Segi Tiga Emas ketiga daerah yang di antaranya dibidang pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017