Ambon, 26/1 (Antara Maluku) - Perum Bulog Devisi Regional Maluku belum termasuk 44 kota percontohan Program Penyaluran Bantuan Pemerintah Nontunai (BPNT) tahun 2017.

"Provinsi Maluku tidak masuk 44 kota di Indonesia yang akan dijadikan sampel penyaluran BPNT yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat," kata Kepala Perum Bulog Divre Maluku/Maluku Utara Ma`ruf di Ambon, Kamis.

Namun, katanya, Maluku pun harus bersiap-siap, sebab walaupun belum masuk dalam program tersebut yang akan disosialisasikan di Jakarta dalam waktu dekat, akan masuk dalam pelaksanaan program tersebut pada triwulan terakhir tahun 2017.

Ma`ruf mengatakan, program BPNT ini nilainya sebesar Rp110.000/bulan/keluarga yang akan disalurkan dalam bentuk natura, bukan uang.

"Jadi masyarakat yang berhak mendapatkannya hanya bisa mengambil barang berupa beras dan gula pasir dengan nilai Rp110.000 saja, apabila ada yang mengambil lebih dari nilai itu maka yang bersangkutan akan menambah," ujarnya.

Dia menjelaskan, cara pengambilannya setiap warga bisa mengambil disetiap kios yang merupakan binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang disebut dengan nama BRI Laku pandai yang merupakan paket pernyaluran BPNT tersebut.

"Jadi nantinya masyarakat bisa mengambil barang apa saja selain beras dan gula pasir, tetapi tidak boleh melebihi nilai bantuan Rp110.000/keluarga. Kalau melebihi jatah, sisanya harus dibayar sendiri," ujarnya.

Mudah-mudahan program ini bisa berjalan dengan lancar hingga triwulan terakhir tahun 2017 agar Provinsi Maluku juga bisa menikmatinya bersama dengan kota-kota lain.

Sebab direncanakan tahun 2018 akan dikembangkan lagi lebih luas program tersebut dengan melakukan kerja sama dengan pihak Bank BRI karena pembayarannya melalui fuicer yang nilainya Rp110.000.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017