Ambon, 2/2 (Antara Maluku) - Pedagang karung bekas berbahan plastik maupun goni di emperan toko di jalan Yos Soedarso menuju arah ke pelabuhan Kota Ambon panen rejeki.

"Karung bekas sekarang ini sangat laku di pasaran, dalam sehari bisa terjual 100 hingga 200 lembar," kata Latif di Ambon, Kamis.

Latif yang hari-harinya tinggal bersama keluarga di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon mengaku senang berjualan karung bekas, sebab keuntungannya sangat besar.

"Setiap karung ada keuntungan Rp1.000. Bayangkan saja, kalau dalam satu hari terjual 100 lembar maka saya sudah dapat untung sebesar Rp100.000," ujarnya.

Dia menjelaskan, karung yang dijual berasal dari Surabaya, dimana setiap bulan ia memesan 20.000 lembar berbagai ukuran.

"Pokoknya minimal dalam satu bulan ada permintaan yang diajukan ke Surabaya, kalau sampai ada musim panen hasil perkebunan maupun hasil bumi maka permintaan bisa dua kali dalam satu bulan," ujarnya.

Ia mengaku dagangannya itu banyak dibeli petani dari Pulau Seram, untuk mengangkut hasil panen seperti cengkih, coklat, kopra, maupun tembaga.

"Biasanya kalau ada petani yang datang membeli karung goni maka itu saya sudah mengetahui untuk mengisi fuli (bunga pala) dan juga coklat sebab karung goni tidak lembab," kastanya.

Terkait harga yang dipatok juga bermacam-macam tergantung ukuran, yakni untuk karung plastik ukuran 100 kg dijual dengan harga Rp10.000/lembar, ukuran 10-25 kg harganya Rp2.500/lembar, ukuran 50 kg harganya Rp5.000/lembar.

Sedangkan untuk karung goni ukuran 50 kg harganya Rp25.000/lembar, dan ukuran 100 kg Rp50.000/lembar, disamping itu jarum jahitan karung juga dijual dengan harga Rp5.000/buah.

Latif menambahkan, yang pasti kalau sampai ada musim panen karungnya laris dan laku terjual, tetapi kalau sepi hanya bisa mencapai 20 hingga 40 lembar/hari.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017