Ternate, 7/2 (Antara Maluku) - Pemkab Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) membutuhkan anggaran Rp50 miliar untuk perencanaan awal pembangunan Bandara Kuripasai di Jailolo tahun 2017.

"Sesuai konsultasi dengan Dirjen Perhubungan, hasilnya Bandara Kuripasai layak untuk dibangun sebagai bandara komersil, sehingga di tahap awal pembangunan April nanti, akan dibantu anggaran sebesar Rp50 miliar dari dana Kementerian," kata Bupati Halbar Danny Missy di Ternate, Selasa.

Menurutnya, anggaran tersebut di fokuskan untuk dua item pembangunan bandara kuripasi, baik itu, pagar keliling dan runway dengan panjang 800 meter, sedangkan dari Pemda Halbar sendiri dianggarkan Rp10 miliar, di tahap awal pembangunan.

Selain itu, pembangunan Kurupasai ini juga akan dicanangkan Presiden dan Menteri perhubungan dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Kuripasai pada April nanti.

Aktivitas penerbangan di Bandara Kurapasai Jailolo, pada April 2016 lalu resmi dioperasikan untuk penerbangan dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Penerbangan perdana peesawat Demonim Air, DHC-6 Twin Otter, yang diterbangkan dua Pilot Kapten Vicoas TB. Amal O.S dan Kapten Amrullah dari Bandara Sultan Babullah Ternate.

Penerbangan perdana itu dalam kondisi cuaca yang baik, hanya saja, ke depan harus ada pengerasan landasan pacu, meskipun perjalanan hanya menempuh 8 menit dari Bandara Babullah Ternate ke Bandara Kurapasai dengan ketinggian 3500 fit atau 1100 meter di atas permukaan laut.

Dia mengatakan, walaupun dengan kondisi landasan pacu bandara dengan panjang 1,5 km masih sederhana, namun mampu ditempuh Pesawat Dimonim Air dan landing pesawat seri 300 di Kuripasai ini membuktikan keseriusanya untuk mengaktifkan Bandara tersebut sebagai bandara komersil.

Bupati menambahkan, dengan adanya bandara itu, bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama untuk jalur Jailolo-Manado maupun daerah lainnya di Indonesia.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017